BREAKING NEWS
 

Cegah Corona Meluas, PSR Sarankan Pemerintah Lockdown Bali

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Sabtu, 14 Maret 2020 12:06 WIB
Putu Supadma Rudana membagikan masker ke masyarakat Bali. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Intelijen Negara (BIN) memprediksi Virus Corona atau Covid-19 bisa menginfeksi hampir 4 ribu orang per hari saat mendekati masa puncak penyebaran pada Mei nanti. Oleh karena itu, Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat dapil Bali, Putu Supadma Rudana alias PSR, mendukung wacana lockdown atau menyetop sementara kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Bali. Ia menilai, kunjungan wisman tersebut memiliki pengaruh dan risiko besar penularan Virus Corona ke masyarakat.  

"Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali tentu akan berpengaruh kepada cepatnya penyebaran virus corona di Bali. Ini sangat membahayakan bagi masyarakat. Kita tidak boleh anggap remeh pandemi covid-19 ini. Lebih baik Pemerintah Pusat dan Pemprov Bali segera me-lockdown untuk menghadapi wabah ini," ujarnya, Sabtu (14/3).      

Anggota Komisi VI DPR ini memuji sikap beberapa negara seperti Italia, Irlandia, Denmark, Filifina, dan China yang melakukan hal tersebut sebagai bagian dari mengamankan dari ancaman virus corona. Karena itu, ia meminta pemerintah tidak ragu mengambil tindakan serupa.         

Baca juga : Anies Imbau Swasta Siapkan Prosedur Kerja dari Rumah

"Negara-negara lain telah mengambil sikap yang cepat dan tanggap untuk melockdown negaranya guna mengamankan warganya agar tidak tertular virus Corona. Jadi, kita harus menutup sementara kedatangan wisatawan asing dari jalur darat, udara, maupun laut hingga kondisi membaik. Apa yang disampaikan BIN ini tentu saja serius sekali. Pemerintah Bali harus berani untuk kesehatan dan keselamatan masyarakat Bali," sarannya.        

Adsense

Putu juga meminta Pemerintah Pusat dan Pemprov Bali tidak gagap dalam melakukan pencegahan virus tersebut. Pemerintah harus meyakinkan masyarakat untuk tenang dan tidak panik. Ia berharap, agar pemerintah menyiapkan ketersediaan kebutuhan pokok, ketersediaan obat-obatan, masker dan ketersediaan informasi.

"Saya sudah mengingatkan di Sidang Paripurna pada 6 Februari 2020 agar segera dilakukan penanganan dan mitigasi yang menyeluruh dengan melakukan tindakan proaktif di mana-mana. Serta melakukan pembatasan di pintu-pintu masuk negara kita karena ini darurat. Saran saya, aktivitas selama sebulan ini yang diperbolehkan hanya aktivitas bekerja, dan aktivitas mendasar lainnya seperti belanja kebutuhan sehari-hari atau kepentingan menyangkut kesehatan," ucapnya.        

Baca juga : Trump Akhirnya Nyatakan Status Darurat Nasional

Untuk kegiatan pendidikan, Putu menyarankan dihentikan sementara.  Gedung sekolah, termasuk universitas, perlu ditutup untuk sementara waktu. Kegiatan belajar dilakukan dari rumah melalui aplikasi media sosial yang ada. Kegiatan olahraga juga perlu dihentikan dahulu.         

"Kawasan wisata perlu ditutup untuk sementara watku. Pemerintah Pusat dan Pemprov Bali jangan hanya mementingkan sektor ekonomi tapi mengabaikan kesehatan dan keselamatan warga. Ini kegentingan yang memaksa," katanya.      

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen ini mengimbau agar masyarakat senantiasa meningkatkan kewaspadaan, menjaga kebersihan, dan kesehatan. Mencuci tangan dan menggunakan masker jika sedang batuk atau pilek. Selain itu, sebisa mungkin menghindari kontak dengan orang yang sedang mengalami demam dan batuk.      

Baca juga : Trump Segera Deklarasikan Status Darurat Nasional

"Yang terakhir, mari kita bersatu untuk melawan wabah yang terjadi saat ini. Semoga Tuhan YME beserta kita," tutupnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense