BREAKING NEWS
 

Rapat Dengan BUMN Pertambangan

Komisi VI Soroti Kelakuan Pengusaha Smelter Asing

Reporter : HAIKAL AMIRULLAH
Editor : AULIA DARWIS
Rabu, 30 September 2020 06:35 WIB
Ilustrasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan mempersoalkan industri hilirisasi nikel yang banyak dikuasai asing. Mereka dengan leluasa membeli nikel dengan harga murah, jauh di bawah harga patokan pemerintah.

BUMN Pertambangan Nasional yang digawangi Mind ID diminta segera melakukan penyelamatan. Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade mengungkapkan hal itu dalam rapat kerja bersama Holding BUMN Pertambangan, PT Surveyor Indonesia (Persero) dan PT Sucifindo (Persero) di gedung Parlemen, Jakarta, kemarin.

“Untuk PT Antam (Persero), saya mendengar ada keluhan dari asosiasi pengusaha nikel kita sampai sekarang harga patokan mineral (nikel) yang dijanjikan pemerintah masih angan-angan,” kata Andre.

Baca juga : PKS Soroti Kebijakan Harga Gas Khusus Industri

Padahal, sambung Andre, pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) telah mengeluarkan peraturan menteri mengenai patokan pembelian harga mineral nikel dalam negeri.

Andre memberi contoh, perusahaan-perusahaan smelter asal China yang ada di Marowali (Sulsel) dan tempat lainnya hanya mau membeli dengan harga sangat murah.

“Pengusaha nikel lokal kita masih dizalimi dengan harga rendah. Harga yang tidak manusiawi oleh smelter-smelter China yang di Marowali, itu yang menurut saya hanya menguntungkan mereka,” katanya.

Baca juga : Anggaran 2021 Disetujui, Komisi X DPR Minta Perpusnas Tingkatkan Kolaborasi Program Strategis

Politisi Gerindra ini menilai, investor itu berupaya mengeruk sumber daya alam negara ini lalu membelinya dengan harga murah. Ironisnya, pemerintah malah memfasilitasi para pengusaha asal China ini untuk memperkaya diri.

“Smelter China di Indonesia tapi tidak menguntungkan kita. Saya berharap Mind ID, PT Antam, menjalin hubungan dengan pengusaha-pengusaha lokal,” katanya.

Adsense

Andre telah mendengar bahwa Menteri BUMN Erick Thohir baru-baru ini ke Korea Selatan untuk mempersiapkan bisnis hilirisasi nikel ini membangun industri baterai dan berbagai industri lainnya.

Baca juga : Sri Mulyani Berterimakasih Puan Setujui APBN 2021 Rp 2.750 Triliun

Dia berharap, bisnis hilirisasi ini bisa direalisasikan melalui BUMN dengan menggandeng para pengusaha-pengusaha nikel. Dengan demikian, para pengusaha nikel lokal tidak lagi jual nikel ke pengusahapengusaha smelter China dengan harga murah.

Dia pun berharap, tidak ada perlakuan istimewa ke para pengusaha-pengusaha smelter China ini. Bukan sebaliknya, tidak tersentuh.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense