BREAKING NEWS
 

Peringati Hari Pendidikan Nasional

Wujudkan Generasi Pembelajar Demi Bersaing di Masa Datang

Reporter : AHMAD LATHIF ROSYIDI
Editor : ESTI FITRIA WULANDARI
Minggu, 2 Mei 2021 12:04 WIB
Lestari Moerdijat (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jadikan Hari Pendidikan Nasional momentum bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan generasi pembelajar. Karena di era disrupsi yang sarat perubahan ini, kesadaran untuk cepat belajar menjadi kunci untuk memenangi persaingan di masa datang.

"Memasuki era disrupsi dan menghadapi dampak pandemi Covid-19 membutuhkan generasi yang mampu beradaptasi lewat bekal pengetahuan yang dimilikinya," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/5), menyambut Hari Pendidikan Nasional.

Menurut Lestari, membentuk generasi pembelajar menjadi sangat penting, karena keberhasilan menghadapi tantangan di masa datang sangat dipengaruhi oleh kecepatan dalam beradaptasi terhadap kondisi yang sangat dinamis perubahannya.

 Untuk mewujudkan generasi pembelajar, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, memerlukan upaya yang konsisten dan melibatkan semua pihak, baik para pemangku kepentingan dan masyarakat.

Baca juga : Pegadaian Klarifikasi Atas Pemberitaan Rusaknya Mobil Nasabah

Program Merdeka Belajar yang bertujuan memberikan kemerdekaan bagi murid, guru, unit pendidikan dan ekosistem pendidikan untuk berpartisipasi dalam dunia pendidikan, ujar Rerie, diharapkan mampu mewujdkan hal itu. Apalagi, jelas Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR itu, pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun ini juga berdampak pada kenaikan angka putus sekolah di tanah air.

Pada Desember 2020, UNICEF menemukan bahwa 938 anak di Indonesia putus sekolah akibat pandemi Covid-19. Bahkan, 75% di antaranya tak bisa melanjutkan sekolahnya. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat sejak awal pandemi Covid-19 hingga Februari 2021 sudah lebih dari 150 anak putus sekolah karena menikah dan bekerja.

Dengan sejumlah program pendidikan yang telah dipersiapkan oleh pemerintah itu, tambah Rerie, diharapkan mampu mengatasi sejumlah kendala dalam proses belajar di lapangan.

Adsense

Selain itu, ujarnya, upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan seperti Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan UUD 1945, kepada generasi penerus merupakan langkah penting untuk membentuk bangsa yang berkarakter kuat.

Baca juga : Peduli Pendidikan, Dirjen Perumahan Ground Breaking Rusun Di Kalimantan Barat

Meski begitu, diakui Rerie, saat ini sebagian masyarakat Indonesia bukan pembelajar yang baik, bahkan terkesan enggan belajar untuk menjadi lebih baik. Hal itu terlihat dalam kasus pengendalian Covid-19 di tanah air misalnya.

Karena itu menurut Rerie, seharusnya peristiwa gelombang tsunami kasus positif Covid-19 di India bisa diambil sebagai pelajaran. Sehingga masyarakat di Indonesia meningkatkan disiplin protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan dengan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, untuk mencegah terjadinya hal serupa di Indonesia.

Namun, tambah anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, sebagian masyarakat mengabaikan pelajaran dari India itu. Jelang Idul Fitri, ujarnya, sejumlah pasar padat pengunjung tanpa menjaga jarak mengabaikan protokol kesehatan. Sejumlah klaster baru penyebaran Covid-19 pun bermunculan, seperti klaster buka puasa bersama, klaster ziarah, dan klaster acara pernikahan.

Belum lagi, tambahnya, sejumlah pelanggaran kebijakan pengendalian Covid-19 yang dilakukan dengan sengaja demi kepentingan pribadi, seperti kasus penggunaan alat swab bekas dan mafia karantina. Sulit disiplinnya masyarakat yang terkonfirmasi dari sederet pelanggaran terhadap kebijakan pengendalian Covid-19 itu, menurut Rerie, memperlihatkan sebagian masyarakat kita bukanlah pembelajar yang baik. Akibatnya, jelas Rerie, kesalahan-kesalahan yang sama terus berulang. Dalam upaya pengendalian Covid-19, tambahnya, kesalahan sama yang berulang akan menghambat upaya pengendalian yang dilakukan, bahkan berpotensi meningkatkan kembali kasus positif Covid-19 seperti di India.

Baca juga : Sharp Bersedekah, Inspirasi Masyarakat Berbagi di Masa Pandemi

Sedangkan dalam menghadapi persaingan di era disrupsi, ujarnya, pengulangan kesalahan dalam menyikapi masalah, berpotensi membuat bangsa ini tertinggal dan kehilangan daya saing terhadap bangsa lain di dunia.

Berdasarkan kondisi tersebut, Rerie berharap, para pemangku kepentingan dan masyarakat berkolaborasi dengan baik menanamkan nilai-nilai kebangsaan,  serta merealisasikan Program Merdeka Belajar dengan baik.

"Sehingga dapat membentuk generasi yang tangguh serta berdaya saing di masa datang," tutupnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense