Sebelumnya
Selain itu, menurut Guspardi, ada dampak positif bagi masyarakat bila syarat pendidikan capres dan caleg ditingkatkan. Masyarakat yang punya cita-cita akan berusaha meningkatkan pendidikannya minimal lulusan perguruan tinggi. “Ini efek domino yang juga tak kalah penting,” katanya.
Politikus PKS, Mardani Ali Sera mengiyakan. Kata dia, peningkatan syarat pendidikan bagi capres dan caleg wajar, agar Indonesia memiliki pemimpin yang punya kapasitas secara intelektual. “Saya setuju karena itu bagian dari perbaikan kualitas para calon,” katanya, melalui pesan singkatnya, kemarin.
Baca juga : Jokowi: Ujian Berat, Kita Harus Selalu Waspada Dan Siaga
Apakah penolakan PDIP wajar? Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menjawab, iya. Sebab, kenaikan syarat itu sama saja mengunci kemungkinan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk mentas lagi. Sebab, Mega hanya punya ijazah SMA. Meski pernah kuliah di Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Universitas Indonesia (UI), namun Mega tak tamat.
Ujang menerangkan, saat ini terjadi tren di dunia, yang tua maju kembali ke pentas politik. Contohnya, Joe Biden, yang sukses terpilih menjadi Presiden AS ke-46 di usia yang sepuh. Lalu, ada Mahathir Mohamad, yang tiga tahun lalu terpilih jadi menjadi Perdana Menteri Malaysia.
Baca juga : Keluarga Minta Harun Masiku Serahkan Diri Ke KPK
“Kalau Megawati ingin didorong lagi seperti di luar negeri, yang tua-tua maju lagi, itu terbuka. Tidak menutup Megawati bisa maju lagi,” ucapnya. [QAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.