Sebelumnya
Beberapa ide sudah dilontarkan setelah heboh kasus Hakim Agung, walau belum ada terobosan-terobosan mendasar yang menonjol.
KPK misalnya, tidak menutup kemungkinan untuk memeriksa Ketua MA. KPK juga meminta MA melakukan rotasi rutin terhadap para pegawai untuk mencegah suap.
Baca juga : Timpang, Korup Dan Takut
KPK menduga, mereka yang terlibat, seperti pegawai dan panitera sudah lama berada di MA. Tidak dirotasi. Tidak digeser. Akibatnya, mereka membentuk jaringan. Sangat tahu sampai ke “lubang-lubang tikus” atau jalan-jalan pintas yang kecil dan berliku.
Mahfud Md juga mengusulkan supaya Hakim Agung yang terlibat korupsi bisa dihukum mati. Pernyataan Mahfud ini bukan barang baru. Pada 2020 lalu, Mahfud juga melontarkan pernyataan yang sama ketika ada menteri yang terlibat korupsi di saat bencana.
Baca juga : Tragedi Di Atas Pesta
Bagaimana sekarang? Setelah kasus menteri yang korupsi saat bencana, kasus Jaksa Pinangki, kasus Ferdy Sambo, lalu kasus Hakim Agung, adakah perbaikan-perbaikan signifikan yang sudah dilakukan?
Mestinya, sekarang kita sudah melihat hasilnya. Kalau tidak, bangsa ini hanya berkubang dalam “panas-panas tai ayam”. Heboh sebentar lalu hilang.
Baca juga : Pilpres Dan Keteladanan
Kalau tidak ada perbaikan mendasar, bangsa ini seperti memperebutkan pepesan kosong. Atau, Menunggu Godot. Bagi rakyat, ini sangat melelahkan dan menyakitkan. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.