Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hadapi Perang Dagang
Pemerintah Perlu Gencarkan Partnership dalam Investasi dan Perdagangan
Jumat, 1 November 2019 02:05 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Tantangan yang dihadapi pemerintahan periode kedua Presiden Jokowi adalah perekonomian dunia yang dihantui perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang berkepanjangan. Untuk itu, Indonesia perlu mencari alternatif sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Demikian benang merah yang mengemukakan dalam Diskusi Publik “Menakar Pemerintahan Jokowi- Ma’ruf Amin: Demokrasi dan Pembangunan Ekonomi ”, yang diselenggarakan Pusat Kajian Sosial Politik, Program Studi Ilmu Politik, FISIP Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Kamis (31/10).
Diskusi yang menghadirkan narasumber Syahganda Nainggolan dari Sabang Merauke Circle dan Rusman Ghazali dari FISIP Unas itu, merekomendasikan perlunya mendorong kerja sama investasi dan perdagangan, melalui pola partnership yang memungkinkan terjadinya kemitraan baru, sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi baru.
“Selama ini perekonomian Indonesia banyak ditopang oleh konsumsi masyarakat,” kata Rusman Ghazali.
Baca juga : Menteri Syahrul Minta Penyuluh Dorong Gerakan Pembangunan Pertanian
Namun demikian, doktor administrasi publik Universitas Kebangsaan Malaysia itu memperkirakan sebagai dampak perang dagang dunia yang berkelanjutan. Khususnya AS dan China. Ke depan, pemerintah dihadapkan pada masalah sulitnya mencari pinjaman investasi beresiko rendah.
Karena itulah, lanjut Rusman, pemerintah dituntut terus membuka peluang dan mencari alternatif sumber pertumbuhan ekonomi baru. Sektor perdagangan dengan negara baru harus terus dikembangkan, untuk memperkuat ekspor Indonesia.
Pilihan alternatif yang memungkinkan adalah menggencarkan kerjasama investasi dan perdagangan melalui pola partnership yang memungkinkan terjadinya kemitraan.
Syahganda mengemukakan, masuknya Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo ke dalam kabinet pemerintahan telah mengubah dinamika politik bangsa.
Baca juga : Menteri Agama Bicara Budaya Arab
Dengan kondisi seperti itu, menurut Syahganda, pemerintah mestinya sangat leluasa menjalankan program-programnya, termasuk program ekonomi untuk meningkatkan kemampuan ekonomi warganya.
Pemerintah perlu mendorong pertumbuhan ekonomi, paling tidak mempertahankan di tengah gejolak ekonomi global.
Namun diakuinya, tantangan yang muncul justru tidak berada dalam lingkungan domestik.
Ia setuju dengan pandangan Rusman Ghazali, bahwa pemerintahan Jokowi justru menghadapi tantangan dari luar, yaitu ketidakpastian ekonomi global.
Baca juga : Rayakan Hari Oeang, PNS Kemenkeu Kenakan Pakaian Adat
Berhasil tidaknya pemerintah menghadapi tantangan ekonomi global itu, menurut Rusman, tergantung pada kelincahan pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang friendly market, dan dan kemampuan pemerintah dalam mengembangkan mitra kerjasama yang lebih produktif. [JON]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya