Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Indonesia yang hingga kini menjadi salah satu negara pengimpor beras, terus dikritik. Mengingat sebagian besar wilayah Indonesia merupakan wilayah pesawahan yang masih asri. Namun, akumulasi peningkatan hasil pertanian, masih jauh di bawah Vietnam.
Hal ini disampaikan Hendri Saparini, PhD, dari Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN). Untuk itu, ujarnya, Indonesia perlu melakukan terobosan dan lompatan. Baik dalam sektor pertanian, industri, pendidikan, dan lain-lain.
Baca juga : Pengaturan Skor Bisa Saja Terjadi di Liga 1
“Hal yang harus diperhatikan dalam sektor pertanian adalah, baik pemerintah maupun masyarakat, harus ikut mendorong sektor pertanian,” tegas Hendri. Antara lain, lanjut Komisaris Utama PT Telkom, dengan peningkatan distribusi beras. Termasuk menciptakan inovasi baru oleh para penerus bangsa.
Dengan begitu, para petani terbantu mengolah lahan. Termasuk membantu para distributor dalam penjualan beras. Hal ini dia sampaikan pada seminar bertajuk Arah Pembangunan Ekonomi Indonesia, Peningkatan Daya Saing Ekonomi dan Pemerataan Pembangunan.
Baca juga : Urusan Politik Dibikin Akur Aja Deh...
Selain Hendri, acara yang digelar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor ini juga dihadiri Komisaris PT Pupuk Indonesia Yanuar Rizky dan Wakil Direktur Pascasarjana UIKA, Dr Hendri Tanjung.
Menurut Yanuar Rizky, hal terpenting dalam persaingan ekonomi dunia adalah daya saing yang akan menentukan majunya perekonomian nasional. Di antara cara menciptakan daya saing, lanjutnya, adalah dengan membangun industry 4.0 yang sudah berbasis pengembangan teknologi. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya