Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Sutradara kenamaan Indonesia, Garin Nugroho, akan menayangkan karyanya berjudul “Setan Jawa” di pada 2 Juli 2019. Film bisu yang dirilis pada 2016 itu telah ditayangkan di berbagai negara. Penayangannya akan sangat menarik bersama kolaborasi seniman musik dan tari dari Indonesia dan Jepang.
Pertunjukan ini hadir dalam rangkaian program “Asia in Resonance 2019” yang diselenggarakan The Japan Foundation Asia Center. Pada setiap penayangannya, film “Setan Jawa” tampil bersama pertunjukan yang berbeda-beda.
Di Tokyo, “Setan Jawa” ditayangkan bersama konser 3D yang didesain oleh desainer suara dari Jepang, Yasuhiro Morinaga.Selain itu, kolaborasi ini juga didukung KOM_I (baca: komuai), vokalis band “Wednesday Campanella” dari Jepang.
Baca juga : Kepentingan Lebih Besar
Dari Indonesia, Gunawan Maryanto (aktor), juga bertindak sebagai vokalis melalui pembacaan puisi dan mantra-mantra Jawa. Film bisu ini juga didukung penari Indonesia yaitu Luluk Ari Prasetyo, Heru Purwanto, dan Dorothea Quin, yang akan merespons dan merepresentasikan film serta suara melalui gerakan tari.
Seniman alat musik tradisional dari Bandung, Teguh Permana dan Akbar Nendi, serta Haidi Bing Slamet dan Andori dari Banyuwangi, turut memperkaya suara yang mengiringi film ini.
Selain “Setan Jawa”, tiga film Indonesia lainnya turut diputar pada kategori “Masters of Southeast Asian Cinema”. Film-film tersebut adalah “Memories of My Body” (2018) karya Garin Nugroho.
Baca juga : Sumsel dan Kalsel Contoh Baik Pengembangan Rawa jadi Lahan Pertanian
“Sekala Niskala/ The Seen and Unseen” (2017) karya Kamila Andini, dan “Variable No.3” (2018) karya Edwin yang tergabung dalam film omnibus Asian Three Fold Mirrors (Journey) produksi The Japan Foundation Asia Center.
Selain itu, diadakan juga simposium dengan tema “Future vision of the international collaboration in filmmaking” bersama Garin Nugroho yang menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan ini .
Kegiatan ini merupakan sebuah kesempatan untuk menikmati resonansi yang diciptakan melalui ikatan kuat antara Asia Tenggara dan Jepang, juga sebagai kesempatan untuk mengevaluasi kembali hasil dari pertukaran budaya yang telah diselenggarakan Asia Center selama lima tahun terakhir.
Baca juga : Standar Pelayanan Transfusi Darah Jamin Keamanan Pedonor
Festival ini menjadi batu loncatan untuk memperdalam ikatan antara Asia Tenggara dan Jepang. "Asia in Resonance 2019" dijadwalkan diselenggarakan di berbagai kota di Asia Tenggara. Jika ingin info lebih lanjut klik saja website: https://jfac.jp/en/culture/. [MEL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya