Dark/Light Mode

Medsos Sekarat Saat Sidang MK

Pak Rudiantara, Jangan Dong

Jumat, 14 Juni 2019 11:32 WIB
Menkominfo, Rudiantara. (Foto : Istimewa).
Menkominfo, Rudiantara. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menkominfo Rudiantara sempat jadi bulan-bulanan para netizen waktu membatasi medsos pasca-aksi 22 Mei. Kini, menjelang sidang sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Rudiantara mendapat tekanan serupa. Banyak netizen yang mengultimatum, bahkan sampai mengancam: jangan sampai ada pembatasan medsos jilid II ya, Pak!

Sebenarnya, Rudiantara sudah menyampaikan pernyataan cukup melegakan mengenai akses medsos menjelang sidang MK. Dia bilang, Pemerintah tidak berencana melakukan pembatasan.

“Pemerintah tidak melakukan pembatasan kalau memang tidak signifikan memengaruhi masyarakat,” ujarnya, usai acara pisah sambut anggota Dewan Pers, di Jakarta Pusat, kemarin malam.

Menteri yang akrab disapa Chief RA ini menerangkan, pembatasan yang diterapkan beberapa waktu lalu dipicu banyaknya konten hoaks dan negatif. URL atau alamat digital yang digunakan untuk menyebarkan konten hoaks maupun negatif dalam kurun waktu 21-23 Mei 2019 mencapai 600-700 URL per hari. Setelah pembatasan itu, URL hoaks turun drastis hingga separuhnya. Kini terus menurun hingga 100 URL per hari. 

Baca juga : Tutup Saluran Komunikasi yang Digunakan Jaringan Teroris

Atas hal itu, Rudiantara mengimbau masyarakat untuk ikut menjaga situasi kondusif. Caranya, dengan tidak menyebarkan berita bohong. Untuk memastikan kondusiviitas di medsos, Kominfo akan terus melakukan penamtauan. Khususnya terhadap potensi konten-konten yang bersifat menghasut. Pemantauan dilakukan dengan memanfaatkan mesin pengais konten negatif (AIS) atau mesin crawling otomatis. 

Pernyataan serupa disampaikan Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu. Dia memastikan, tidak ada niat dari Pemerintah untuk melakukan pembatasan medsos. “Kita tidak ada pembatasan akses ke medsos terkait sidang gugatan di MK,” tuturnya, kemarin. 

Dia menyebut, pembatasan baru akan dilakukan jika penyebaran hoaks kembali marak. “Itu yang akan kita ambil tindakan. Jadi, pembatasan itu situasional dan kondisional,” ucap dia. 

Meksi demikian, masih banyak netizen yang kurang yakin dengan pernyataan Rudiantara tadi. Akun @ galihargian, contohnya. Dia sangat berharap akses medsos tidak dibatasi. Sebab, medsos telah menjadi sumber penghasilannya. “Jangan dong pak. Saya cari makan dari instagram,” pintanya. “Pak besok waktu sidang MK jangan ngeblock akses medsos lagi ya kasian kami yang gatau apa apa jadi kena,” timpal akun @ojancok69. 

Baca juga : Rudiantara, Pebisnis Online Menjerit Tuh!

Akun @rantiramaa berkata lebih keras. Dia terang-terangan mengaku benci ke Kominfo gara-gara pembatasan medsos pasca-aksi 22 Mei lalu. Dia akan semakin benci jika sampai ada pembatasan medsos jilid II. 

“Ada wacana medsos pas sidang MK bakalan di batasin? Ampun banget si! Kemarin aja pas medsos down bener-bener pengen gue garuk itu kominfo, lu pikir cuman buat ajak nyebar hoax doang? Kerjaan gue kemarin keteteran gara-gara semua down! Demi Tuhan baru kali ini gue benci!,” sergahnya. 

Aku @Juniorternama mencoba menengahi. Menurutnya, akses medsos tak perlu dibatasi, tapi jika ada yang terdeteksi menghasut dan menyebarkan hoaks, ia minta langsung dikerangkeng. “

Sengketa Pilpres itu di MK, Jakarta. Tolonglah bah, jangan kelen mute lagi alatkom medsos. Kalau ada yang nakal, TANGKAP saja. OKAY!,” sarannya. “Betul. 

Baca juga : WA dan Medsos Dibikin Sekarat, Demi Keamanan Negara

Tidak perlu ada pemblokiran. Apalagi cuma ada acara STAND UP COMEDY doang di MK,” dukung akun Asal_Komentar. 

Di Facebook, juga banyak yang tak yakin dengan pernyataan Rudiantara. “Bohong, lihat aja tanggal mainnya. Medsos pasti lemooooot,” komentar akun Holywood Aza. “Tenang, ada VPN,” canda Greg Latupeirissa. 

Akun @syahruzzaky bicara lain. Dia meminta pendukung 02 tetap tenang di medsos saat sidang di MK berlangsung. Sebab, jika ribut dan banyak menyebar hoaks, bisa berakibat fatal. 

“Pak @prabowo & @sandiuno, sudah minta pendukung tenang dalam menghdapi keputusan MK. Semoga tidak terjadi apa-apa, karena pembatasan medsos, menurut saya, banyak madaratnya terutama bagi para pebisnis daring,” pesannya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.