Dark/Light Mode

Budi Pekerti, Film Dengan 17 Nominasi Piala Citra

Narasi Jahat Hancurkan Karir Ibu Guru Baik

Selasa, 31 Oktober 2023 12:20 WIB
Tayangan perdana atau Gala Premier Film Budi Pekerti, Senin (30/10/2023). (Foto: Ist)
Tayangan perdana atau Gala Premier Film Budi Pekerti, Senin (30/10/2023). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kalimat sarkas: maha benar netizen dengan segala postingannya, nyata di film ini. Gara-gara 20 detik video, cyber bullying, hancurlah masa depan seorang Ibu guru yang baik hatinya. 

Judulnya: Budi Pekerti. Akan rilis resmi pada 2 November 2023. Sebuah film yang memotret keseharian masyarakat kita, di mana semua orang, saat ini, dengan mudah memotret, memviralkan, memberi narasi, melabeli bahkan menghakimi sebuah peristiwa yang belum tentu dia pahami kejadiannya. 

Berikut Videonya:

Rakyat Merdeka menjadi salah satu yang diundang dalam tayangan perdana atau Gala Premier Film Budi Pekerti, Senin (30/10/2023). Menonton bareng sutradaranya dan semua pemain yang terlibat dalam film ini. Di deretan kursi penonton banyak sekali pesohor dan influencer ikut menyaksikan. Ada Kaesang Pangarep dan isteri, sejumlah pengusaha, pemimpin media massa dan aktivis media sosial.

Baca juga : Bertemu Dengan Relawan Se-Tasikmalaya, Ganjar Dapat Masukan Hingga Cendera Mata

Gara-gara kata “ah, suwi” yang terdengar menjadi “asu” nasib dan karir seorang guru BK hancur berantakan. Namanya Prani (Sha Ine Febriyanti), guru favorit di sekolah. Baik hati, penyabar dan taat aturan. Menghadapi murid nakal, dia tidak memberi hukuman, tapi meminta anak itu melakukan refleksi. Menjalankan sanksi yang mendidik, kadang unik. 

Suami Prani, Didit menderita depresi akibat usahanya gagal selama pandemi. Sehingga butuh bantuan psikiater. Saat mengantar suami berobat, Parni bertemu dengan mantan muridnya, Gora, yang juga menjadi pasien di psikiater yang sama. Disinilah persoalan dimulai. 

Gora, bekerja sebagai videografer di sebuah situs online, Gaung Tinta. Pekerjaannya menulis dan membuat konten tentang traveling dan kuliner. Salah satunya putu Mbah Rahayu. Terkenal enak, dan katanya, mestinya pantas dapat bintang michelin, penilaian tinggi di dunia kuliner.

Kue putu itu kesukaan keluarga Prani. saat suaminya yang depresi sulit makan, Prani biasanya beli putu di tempat itu.

Baca juga : Sun Life Perkuat Bisnis Dengan Investasi Jangka Panjang Dan Inovasi

Akibat konten kue putu yang dibuat Gora viral, Mbah Rahayu kebanjiran order. Di tengah antrian yang panjang, Prani tiba-tiba melihat ada seorang pria menyelak, memotong agar dapat putu lebih cepat. Prani menegur. Terjadi perdebatan, hingga di tengahi penjual putu. Pria yang menyelak itu sangat emosial dan pemarah. Tidak terima ditegur. Orang-orang berkerumun, dan memvideokan semua peristiwa itu.

“Bu Prani langganan, sini saya percepat,” kata Mbah Rahayu. Tapi Prani tidak mau, karena menghormati antrian lainnya. Parni lalu meninggalkan tempat sambil bilang, “ah suwi..” yang dalam bahasa Indonesia artinya (ah, lama..). Dia pergi karena hari itu dia sudah janji ikut latihan lomba untuk sekolah. 

Keesokan harinya, video itu viral. Dengan narasi yang menyebut Prani sebagai guru dengan perangai buruk, emosional dan mengatai “asu” (anjing). Netizen menghujat dia, para guru di sekolah pusing menghadapi orang-orang tua murid. Yayasan, pemilik sekolah itu meminta agar persoalan itu diselesaikan, atau sekolah terancam kehilangan murid. 

Bagaimana menyelesaikan konflik ini? Cerita yang disajikan sederhana, tapi runtutan peristiwa gara-gara hal kecil itu rupanya butuh penyelesaian yang rumit. Di dunia maya, hal-hal receh bisa berbuntut masalah yang kompleks. Karena setelah Ibu Prani membuat klarifikasi, masalahnya makin rumit. Dia menghadapi ancaman gugatan pencemaran nama baik, lalu ada rentetan peristiwa lain yang diulik netizen di tempat penjualan putu, hukuman refleksi yang pernah diberikan kepada murid pun diulik satu-satu dengan narasi yang buruk. Semata-mata oleh media yang targetnya mengejar click bait tanpa bertanggung jawab atas dampak buruknya. 

Baca juga : Pertamina Patra Niaga Amankan Kebutuhan Energi Sepanjang Libur Idul Adha

Budi Pekerti diproduksi Rekata Studio bekerjasama dengan Kaninga Pictures, didukung Kompas Gramedia Group, Hwallywood, Momo Film dan Masih Belajar. Film ini sudah mendapatkan 17 nominasi Piala Citra 2023.

Film ini bukan hanya berpusat pada kisah Bu Prani. Ada juga peran menarik dari anak-anak Bu Parni, Muklas (Angga Yunanda) dan Tita (Prilly Latuconsina) yang sangat aktif bermedia sosial. Follower-nya ratusan ribu, dengan segala pernak pernik dan kontroversi konten yang dibuatnya.

Rangkaian cerita dalam film garapam sutradara Wregas Bhanuteja ini mengingatkan kita untuk hati-hati dan waras saat menggunakan jempol kita di media sosial.

Ibu guru yang begitu baik, hebat, seketika hancur karir dan hidupnya akibat cyber bullying, narasi jahat yang diviralkan netizen.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.