Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Ratusan Guru dan Pelajar di Banyuwangi Jadi Peace Ambassador BNPT
- Olivier Giroud Mau Cari Tantangan Di Amerika Serikat
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Pidato Mega Dibela Relawan Ganjar, Dikritik Pro Prabowo
Immanuel Ebenezer: Harusnya Bicara Hal Yang Besar
Rabu, 29 November 2023 05:58 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Suhu politik nasional memanas. Masing-masing tim sukses Capres-Cawapres saling melemparkan pernyataan kerasnya.
Bahkan, Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri, sudah tidak sungkan-sungkan lagi mengungkapkan kejengkelannya dalam menghadapi situasi saat ini.
Megawati “tancap gas” dalam Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar-Mahfud yang dihadiri pimpinan organisasi relawan pendukung se-Pulau Jawa. Dia menuding, saat ini ada sikap, ingin seperti penguasa pada masa Orde Baru.
Baca juga : Eko KunÂtadhi: Banyak Keprihatinan Pada Demokrasi Kita
“Mestinya Ibu enggak boleh ngomong gitu. Tapi, Ibu jengkel. Karena, republik ini penuh pengorbanan, tahu tidak. Kenapa sekarang kalian yang pada penguasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?” kata Megawati, dengan semangat menggelora, di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11).
Untuk itu, Megawati mengajak rakyat Indonesia untuk tidak takut melawan kecurangan yang mungkin terjadi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. “Kita kan rakyat Indonesia, polisi juga rakyat Indonesia. Yang namanya tentara, rakyat Indonesia. Aparat juga rakyat Indonesia. Benar apa benar? Insyaf makanya, jangan takut,” ujar Megawati.
Pernyataan keras Megawati ini, dituding sebagai bentuk sinisme oleh Wakil Komandan Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Immanuel Ebenezer. Menurut Immanuel, jika sinisme politik terus digaungkan Megawati, citranya sebagai negarawan memudar.
Baca juga : Relawan Srikandi Ganjar Motivasi Perempuan Milenial Berwirausaha
“Kekhawatiran itu terjadi di internal mereka. Makanya, mereka menarasikan sesuatu yang membuat demokrasi kita semakin mundur,” katanya.
Namun, menurut Wakil Direktur Eksekutif Direktorat Konten dan Medsos Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Eko Kuntadhi, kesewenang-wenangan memang harus dilawan dengan sinisme. “Itu adalah kewajiban kita semua, bukan hanya Ibu Mega,” tandasnya.
Berikut ini wawancara dengan Immanuel Ebenezer mengenai hal tersebut.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya