Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemprov DKI Berencana Gabungkan PPDB Sekolah Negeri Dan Swasta

Adi Dasmin: Di Negeri Atau Swasta, Pendidikan Sama Saja

Selasa, 21 Juli 2020 19:43 WIB
Ketua PGRI DKI Jakarta, Adi Dasmin. (Foto: Istimewa)
Ketua PGRI DKI Jakarta, Adi Dasmin. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) DKI 2020 dipenuhi kericuhan. Para orangtua murid berkali-kali melayangkan protes, terkait penyelenggaraan PPDB 2020. Mereka protes, karena DKI memprioritaskan usia untuk jalur zonasi.

Akibatnya, banyak peserta didik gagal masuk ke sekolah negeri, karena usia yang lebih muda. Untuk mencegah kericuhan serupa, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun berencana menggabungkan pelaksanaan PPDB, antara sekolah negeri dan swasta.

“Kita bayangkan PPDB negeri dan swasta sebagai satu kesatuan, policy-nya pun terintegrasi, sehingga warga Jakarta punya opsi semuanya. Tentu ini tidak akan sederhana,” kata Anies dalam rapat pimpinan DKI yang dikutip melalui saluran resmi Pemprov DKI di Youtube, Senin (20/7).

Anies mengatakan, Dinas Pendidikan DKI harusnya juga mengayomi sekolah swasta di wilayah Ibu Kota. Menurutnya, selama ini terjadi ketimpangan antara sekolah swasta dan negeri. Oleh karena itu, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu berharap, kisruh PPDB Jakarta 2020 menjadi momentum merombak pendidikan di sekolah swasta.

Baca juga : Gembong Warsono: Status Sekolah Swasta-nya Harus Jelas Dulu Dong…

Anies menyatakan, selama ini minat peserta didik untuk belajar di sekolah negeri cukup tinggi. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan minat belajar di sekolah swasta.

Menurutnya, masyarakat memilih sekolah negeri karena tak ada uang pangkal, dan kualitas pendidikannya masih lebih mumpuni dibanding sekolah swasta. Mantan rektor Universitas Paramadina itu juga sadar, mewujudkan rencana tersebut bukan perkara mudah.

Namun jika berhasil, para peserta didik akan memiliki banyak pilihan sekolah. Selain itu, kata Anies, kualitas pendidikan di Ibu Kota juga bisa merata. Menurutnya, jika nantinya kepala selolah swasta diberikan pelatihan manajemen sekolah dan pendidikan, kualitas sekolah tersebut bisa meningkat 26 persen.

“Untuk ke depan, persiapan improvement kualitas se kolah swasta sekaligus. Improvement kepala sekolah itu bisa naik (meningkatkan kualitas) 26 persen,” ucapnya.

Baca juga : BAN-SM Dukung Pembangunan Pendidikan Jabar Juara

Lantas, bagaimana pandangan praktisi pendidikan dan DPRD DKI soal usulan ini? Setujukah mereka terhadap wacana penggabungan ini? Mengingat penyelenggaraan PPDB 2020 yang ricuh, apakah penggabungan ini tidak akan menambah kekacauan?

Berikut wawancara Rakyat Merdeka dengan Ketua PGRI DKI Jakarta, Adi Dasmin

Bagaimana pandangan Anda soal wacana penggabungan PPDB ini?

Kalau saya mendukung, setuju jika PPDB negeri dan swasta digabung.

Baca juga : Pemerintah Ingatkan Perusahaan Swasta Wajib Bayar THR Karyawan

Kenapa Anda setuju?

Pertama, karena di dalam Undang-Undang Pendidikan itu, tidak ada dikotomi negeri dengan swasta. Pendidikan itu sama, baik itu di negeri maupun di swasta. Sedangkan kalau dilihat dari sejarahnya, swasta itu jauh lebih dulu dari pada negeri.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.