Dark/Light Mode

Unas Gelar Public Lecture Bahas Kekuatan Menengah Indonesia dan Kanada

Minggu, 26 November 2023 17:33 WIB
Prof Andrew F Cooper dari Balsillie School of International Affairs, University of Waterloo, menyampaikan materi dalam Public Lecture yang digelar Universitas Nasional, di Jakarta, Kamis (23/11).
Prof Andrew F Cooper dari Balsillie School of International Affairs, University of Waterloo, menyampaikan materi dalam Public Lecture yang digelar Universitas Nasional, di Jakarta, Kamis (23/11).

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Studi Hubungan Internasional, Fakuktas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Universitas Nasional (FISIP Unas) bekerja sama dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) mengadakan Public Lecture, di Aula Blok 1, Unas, Jakarta, Kamis (23/11). Kegiatan ini membahas Canada and Indonesia as Entrepreneurial States: The G20 and Beyond.

Kegiatan ini menghadirkan pembicara asal Kanada, Prof Andrew F Cooper dari Balsillie School of International Affairs, University of Waterloo, dan Dr Irma Indrayani, yang bertindak selaku moderator.

Baca juga : Keren! Bahasa Indonesia Digunakan Di UNESCO

Ketua Program Studi Hubungan Internasional FISIP Unas Harry Darmawan mengatakan, kegiatan Public Lecture ini diadakan berkat kerja sama antara Program Studi Hubungan Internasional FISIP Unas dengan FPCI. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para mahasiswa, khususnya di Program Studi Hubungan Internasional.

“Semoga kegiatan ini bisa meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para mahasiswa terkait dengan kekuatan kewirausahaan kedua negara,” ungkap Harry, dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu (26/11).

Baca juga : Unas Gelar FGD Arah Kebijakan Pembangunan Politik Bersama BK DPR

Meski terlihat kontras, Indonesia dan Kanada tetap memiliki beberapa kesamaan. Salah satunya, potensi paralelisme, yaitu Indonesia dan Kanada sama-sama sebagi negara kekuatan menengah. Kanada dan Indonesia sama-sama sebagai Entrepreneurial State, utamanya sebagai anggota G20. Indonesia saat ini tengah gencar mencetak wirausaha yang unggul dan inovatif untuk bisa menjadi negara maju.

Dalam Public Lecture ini, dibahas depan isu terkait Indonesia dan Kanada. Yaitu perbedaan serta persamaan dua negara seperti perbedaan demografis, posisi global kedua negara, persamaan kedua negara yang menjadi sumber daya utama produsen/eksportir mineral dan juga kehutanan, risiko sumber daya, serta kesamaan dunia yang memandang Indonesia dan Kanada sebagai Entrepreneurial States.

Baca juga : Relawan Asandra Gelar Kegiatan Sosial Di Girimoyo Dan Kedungkandang

Merujuk pada Prof Andrew, model kekuatan menengah memang masih jauh dari cocok untuk membandingkan Indonesia dan Kanada. Hal yang menarik dalam konteks ini adalah, masing-masing negara memiliki kepentingan nasional dan tujuan yang berbeda.

Namun, perbedaan tersebut tidak boleh dibesar-besarkan. Sebab, kedua negara mendukung ketertiban dan aturan internasional. G20 memberikan ikatan untuk fokus pada ambisi dari kekuatan menengah menjadi kekuatan negara besar, meskipun diimplementasikan dengan karekteristik nasional yang berbeda.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.