Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kemenperin-Surveyor Indonesia Genjot TKDN Industri Farmasi Lokal

Selasa, 16 November 2021 22:46 WIB
Gedung Surveyor. (Foto: Ist)
Gedung Surveyor. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Surveyor Indonesia (Persero) bersama Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sepakat untuk mendukung kemajuan industri farmasi Indonesia. Caranya dengan menggenjot Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

Direktur Komersial Surveyor Indonesia Saifuddin Wijaya mengatakan, proses sertifikasi TKDN industri farmasi sebenarnya tidak banyak kendala, apalagi bila sudah ada self assessment. Kendalanya justru masalah kerahasiaan.

“Surveyor Indonesia sebagai verifikator, sudah berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan tersebut lewat NDA (Non-Disclosure Agreement) yang ditandatangani bersama,” ujarnya, melalui siaran pers, Selasa (16/11).

Karena itu, perseroan melakukan verifikasi untuk industri farmasi berdasarkan bobot bukan perhitungan cost base.“Harapannya, dengan sistem pembobotan bisa menjaga kerahasiaan formula obat dari proses hingga bahan baku yang dinilai,” katanya.

Baca juga : Menperin Dorong Desain Produk Industri Angkat Budaya Lokal

Sementara itu, Direktur Utama Surveyor Indonesia, M. Haris Witjaksono mengaku, pihaknya terus melakukan program sosialisasi TKDN. “Sehingga, kendala-kendala yang ada bisa dikomunikasikan secara gamblang sehingga bisa mendapatkan solusi,” harapnya.

Senada dikatakan Direktur Produksi dan Distribusi Farmasi Kementerian Kesehatan, Agusdini Banun. Menurut dia, Indonesia saat ini masih sangat rentan dengan kemandirian terhadap bahan baku obat dan alat kesehatan.

"Makanya, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perindustrian bekerja sama mendorong kemandirian tersebut," akunya.

Presiden Direktur PT Kimia Farma, Sungwun Pharmacopia Pamian Siregar menilai, saat ini yang dilihat dari objektif TKDN adalah untuk mendorong kemandirian industri sehingga dapat mendorong bahan baku obat di dalam negeri.

Baca juga : Teten Dorong UMKM Kuliner Indonesia Bisa Mendunia

"Kami berharap kebijakan tentang TKDN di industri farmasi ini bisa terus dikembangkan sehingga bisa bersaing dengan produk impor dari segi harga," harapnya.

Begitu juga Kepala Divisi Perencanaan dan Strategi Bisnis PT Bio Farma (Persero), Taufik Wilmansyah, bahwa pihaknya turut merasakan benefit nyata dari sertifikasi TKDN pada beberapa produknya.

Salah satunya, melalui program sertifikasi TKDN ini. Terutama dengan adanya E-Katalog menjadi angin segar buat industri farmasi.

"Kami mengeluarkan PCR Test bersertifikasi TKDN dengan verifikasi dari PTSI, dan program tersebut banyak digunakan selama pandemi,” ungkapnya.

Baca juga : Menlu Inggris: Indonesia, Mitra Penting Visi Global Britain

Kepala Pusat P3DN, Nila Kumalasari mengatakan, pada tahun anggaran 2021, pihaknya memfasilitasi sertifikat TKDN sebanyak 9000 sertifikat dengan anggaran kurang lebih sebesar Rp 112 miliar.

"Saat ini sudah terlampau dan bahkan lebih. Tahun depan, kami merencanakan menambah anggaran itu,” tandasnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.