Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sempat Minus Saat Pencatatan Perdana

Saham Mitratel Diramal Terus Diburu Investor

Rabu, 24 November 2021 06:50 WIB
Press conference pencatatan saham perdana PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) di jakarta. (Foto: Istimewa).
Press conference pencatatan saham perdana PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) di jakarta. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Naik dan turunnya saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) sebagai pendatang baru merupakan hal yang lumrah. Emiten dengan kode MTEL itu, diyakini bakal bergerak positif karena perusahaan itu memiliki prospek cerah.

Mitratel resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (22/11). Saat pembukaan, saham MTEL tidak mampu menyentuh Auto Reject Atas (ARA). Sebaliknya, malah turun hingga minus. Harga MTEL sempat melesat naik 6,25 persen dari harga awal Rp 800, menjadi Rp 850 per lembar saham. Mencapai harga tertinggi di posisi Rp 890. Namun tak lama kemudian, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk ini ditutup di level Rp 765 per lembar saham.

Kemarin, saham MTEL bergerak di area Rp 760 hingga Rp 790 per lembar saham. Kemudian ditutup di harga Rp 775, atau naik 1,30 persen dari harga pembukaan di Rp 765.

Baca juga : Kemenkop UKM Dan Baznas Bantu Permodalan 500 Usaha Mikro Di Bali

Menyoal ini, Analis Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada melihat, pergerakan naik turun saham MTEL yang baru melantai kemarin lusa merupakan hal yang wajar. Namun dia yakin, harga tersebut masih akan terus positif ke depannya.

“Ini kan saham baru di sektor industri telekomunikasi dan teknologi, terutama bisnis menara telko. Jadi wajarlah naik turun begitu harganya,” kata Reza kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Secara bisnis, Reza menilai, Mitratel akan tumbuh seiring dengan kebutuhan pemakaian teknologi di setiap aspek kehidupan masyarakat. Artinya, industri menara bakal terus menjadi kebutuhan demi pemerataan komunikasi di seluruh pulau di Tanah Air.

Baca juga : Kiai Said Dijawab Istana

Bahkan, ia memproyeksi, sektor ini ke depan berkembang dan akan menjadi kebutuhan mendesak di setiap lapisan masyarakat. Apalagi ditambah kondisi pandemi seperti ini, orang terbiasa dengan berbagai aktivitas yang membutuhkan dukungan dari sektor komunikasi dan IT (Information and Technology).

“Ke depan perkembangannya pasti semakin maju dan masif,” tandas Reza.

Saat ini Mitratel mengelola lebih dari 28 ribu menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Semua operator seluler Indonesia telah menjadi tenant dengan menempatkan perangkat Base Transceiver Station (BTS) di menara Mitratel. Kerja sama ini sangat menguntungkan Mitratel yang notabene menjadi pundak dari operator seluler lainnya.

Baca juga : Menpora Tegaskan Percepatan Pencabutan Sanksi WADA Terus Berjalan

“Karena tidak semua pihak dengan bebas bisa menempatkan menaranya, kecuali kerja sama dengan Mitratel,” kata Reza.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.