Dark/Light Mode

IPO Perusahaan Pelat Merah Selalu Bikin Rame Pasar

Saham 19 BUMN Bakal Diburu Banyak Investor

Selasa, 5 Oktober 2021 06:50 WIB
Ilustrasi. IPO. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi. IPO. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Rencana 19 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan Initial Public Offering (IPO), mendapatkan sambutan positif. Langkah itu diramal akan menjadi salah satu motor penggerak bursa.

Jika tidak aral melintang, IPO BUMN ini dimulai dari akhir 2021 hingga tahun depan. Di akhir 2021, Kementerian BUMN menargetkan akan melaksana­kan dua IPO jumbo. Yaitu, anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Dayamitra Teleko­munikasi atau Mitratel, dan anak usaha PT Pertamina (Persero), yaitu PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).

Associate Director BUMN Research Group LM (Lembaga Management) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indone­sia (UI) Toto Pranoto mempredik­si, IPO emiten BUMN bakal menjadi incaran para pelaku pasar modal. Karena, seperti yang sudah-sudah, IPO BUMN selalu menjadi salah satu motor pendorong pergerakan bursa.

Baca juga : BUMN Bakal Terpacu Berkinerja Lebih Baik

“IPO (anak) Pertamina atau Telkom diproyeksi akan menarik minat investor. Langkah ini patut didorong. Di samping karena prospek usaha juga didorong peran mereka sebagai market leader di industrinya,” tegas Toto kepada Rakyat Merde­ka. kemarin.

Selain itu, menurut Toto, IPO menjadi penanda bahwa kinerja BUMN atau anak usahanya sudah baik dan memiliki prospek bisnis yang baik. Namun, ditekankannya, perusahaan pelat merah harus bisa menunjukkan memiliki prospek bagus, sehingga menarik minat banyak investor.

“Untuk itu perlu adanya per­baikan kinerja BUMN sebelum IPO. Itu menjadi salah satu faktor penting untuk menggaet investor,” pesannya.

Baca juga : UMKM Bukanlah Saingan BUMN, Tapi Mitra Bisnis

Vice President Corporate Communication Telkom Indonesia Pujo Pramono mengatakan, proses IPO Mitratel masih ber­jalan sesuai rencana dengan tetap mempertimbangkan kondi­si pasar saat ini. Pernyataan Puju tersebut dikutip dari IDX 1st Session Closing, Rabu (29/9). Meski belum menjelaskan se­cara rinci, namun pihak Mitratel tengah bersiap untuk mengopti­malkan value creation melalui aksi korporasi yang lebih besar.

Seperti diketahui, Mitratel telah memiliki lebih dari 28 ribu menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Bahkan, Mitratel juga mempu­nyai persebaran lokasi menara telekomunikasi yang luas. Baik di daerah perkotaan, pinggiran kota, maupun pedesaan.

Sementara Direktur Utama Mind ID Orias Petrus Moedak menargetkan Inalum Operating akan IPO pada akhir 2022. IPO ini memang sudah masuk ke da­lam rencana aksi korporasi oleh pemegang saham utama, yakni Kementerian BUMN. Karena itu, perlu dilakukan lebih dulu pemisahan antara Mind ID dan Inalum Operating.

Baca juga : Stop Bikin Bangunan Bertingkat Di Jakut..!

“Jika proses pemisahannya terlaksana tahun ini atau awal tahun depan, semoga IPO bisa dilakukan akhir 2022. Setelah itu selesai, baru akan dibahas lebih lanjut persiapan untuk IPO Mind ID,” kata Orias dalam rapat dengan Komisi VII DPR, Senin (27/9.

Pemisahan tersebut, membuat Mind ID fokus pada urusan strategis di dalam holding. Ter­masuk potensi penciptaan pen­danaan, sehingga tak tercampur dengan kegiatan operasional.

Sedangkan Inalum Operating akan berfokus pada urusan opera­sional pertambangan aluminium. Dan diharapkan bisa semakin meningkatkan pangsa pasar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.