Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Punya Utang 35 T, AP l Nyiapin Jurus Restrukturisasi

Minggu, 5 Desember 2021 19:36 WIB
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi. (Foto: Ist)
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Angkasa Pura I (Persero) menyiapkan program restrukturisasi operasional dan finansial yang ditargetkan selesai pada Januari 2022. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi beban utang perusahaan yang telah mencapai Rp 35 triliun.

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi optimis, program restrukturisasi operasional dan finansial perusahaan mampu membuat bangkit perusahaan.

Faik mengungkapkan, perseroan akan melakukan upaya asset recycling, intensifikasi penagihan utang, pengajuan restitusi pajak, efisiensi operasional.

Baca juga : Sambut Transisi EBT, PLN Siapkan 3 Jurus Jitu

Seperti, layanan bandara berbasis pergerakan, simplifikasi organisasi, penundaan program investasi serta mendorong anak usaha untuk mencari sumber-sumber pendapatan baru (transformasi bisnis).

“Di tengah situasi sulit ini, manajemen telah menyiapkan sejumlah inisiatif strategis dengan melakukan restrukturisasi operasional dan finansial. Total target hasil restrukturisasi akan mencapai tambahan dana Rp 3,8 triliun, efisiensi biaya sebesar Rp 704 miliar, dan perolehan fund raising senilai Rp 3,5 triliun,” ujarnya, Minggu (5/12).

Kemudian, kata Faik, untuk mendorong peningkatan pendapatan lainnya, transformasi bisnis usaha yang dilakukan Angkasa Pura l adalah menjalin kerja sama mitra strategis untuk Bandara Hang Nadim Batam, Bandara Dhoho Kediri, Bandara Lombok Praya.

Baca juga : Bos Garuda Optimistis Restrukturisasi Mulus

Lalu, pemanfaatan lahan tidak produktif seperti lahan Kelan Bay Bali, dan mengembangkan airport city Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) serta eks Bandara Selaparang Lombok.

Faik mengaku tengah berupaya keras untuk menangani situasi sulit ini dan berkomitmen untuk dapat survive dan menunaikan kewajiban perusahaan kepada kreditur, mitra, dan vendor secara pasti dan bertahap.

Faik mengungkapkan, pandemi Covid-19 yang mulai terjadi di Indonesia sejak Maret 2020 berdampak terhadap penurunan drastis pergerakan penumpang di 15 bandara Angkasa Pura I.

Baca juga : Penuhi Konsumsi Nasional, Holding PTPN Restrukturisasi Bisnis Gula

Sebagai gambaran, pergerakan penumpang di bandara Angkasa Pura I mencapai 81,5 juta penumpang pada 2019. Namun, pada 2020, pergerakan penumpang turun menjadi 32,7 juta penumpang dan pada 2021 ini diprediksi hanya mencapai 25 juta penumpang.

Begitu juga dengan kondisi keuangan dan operasional perusahaan mengalami tekanan cukup besar. Dia menuturkan, pendapatan 2019 yang mencapai Rp 8,6 triliun anjlok di 2020 menjadi Rp 3,9 triliun.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.