Dark/Light Mode

Putin: Sanksi Amerika Justru Bikin Maju Rusia

Sabtu, 3 Juli 2021 05:34 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto : TASS/ SERGEI SAVOSTYANOV).
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto : TASS/ SERGEI SAVOSTYANOV).

RM.id  Rakyat Merdeka - Rusia sudah lama menjadi bulan-bulanan sanksi oleh Amerika Serikat (AS). Menariknya, Presiden Rusia Vladimir Putin melihat, hujan sanksi ini bukan sebagai beban. Melainkan menganggapnya membawa berkah.

Dikutip CNN, Kamis (1/7), Putin tidak menyebut spesifik dari negara mana sanksi itu datang. Namun menurutnya, ga­ra-gara sanksi tersebut Rusia bisa mencapai kemajuan teknologi.

Baca juga : Nolak Dicerai, Suami Nekat Bakar Rumah

“Kami tidak hanya beradaptasi terhadap tekanan yang muncul dari sanksi tersebut. Dalam be­berapa hal, mereka bahkan mem­beri kami keuntungan,” terang Putin, dalam acara forum tanya jawab tahunan, Rabu (30/6/2021)

Ia mencontohkan, karena dijatuhi sanksi, otomatis Rusia mengganti teknologi impor den­gan teknologi sendiri. “Tentunya ini memberi kami dorongan untuk memproduksi teknologi yang dapat membuat penguatan sistem keuangan kami, karena menerapkan sistem pembayaran sendiri,” kata Putin.

Baca juga : Ceraikan Bani Mulia

Namanya sistem pembayaran kartu MIR. Yakni, sistem layanan keuangan Rusia yang mulai beroperasi pada 2014. Pember­lakuannya setelah aneksasi Rusia atas Krimea. Sebab, kebijakan Negeri Beruang Putih itu menelurkan sanksi Washington DC.

“Fakta bahwa mereka menakut-nakuti kami atau memberlakukan pembatasan di pasar sekunder pada obligasi dan pinjaman pemerintah, ada sisi positifnya. Total utang agregat pemerintah dan sektor komersial menurun. Ya secara keseluruhan, memiliki aspek positif,” lanjut Putin.

Baca juga : Menteri Sandi Berupaya Jadikan Wisata Geopark Maros Jadi Kelas Dunia

AS memberlakukan berbagai sanksi terhadap individu dan bisnis Rusia karena negara itu dituding melakukan aneksasi atas Krimea pada 2014. Alasan AS saat itu bervariasi. Mulai dari mencap Rusia melanggar hak asasi manusia, hingga kebijakan luar negeri Moskow yang suka bermusuhan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.