Dark/Light Mode

Ekspor TPT Terkendala Kelangkaan Kontainer Dan Bahan Baku

Selasa, 14 Desember 2021 09:59 WIB
Industri tektil dan produk tekstil. (Foto: ist)
Industri tektil dan produk tekstil. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Ikatan Eksportir Importir (IEI), Amalia Hasanah mengatakan, geliat ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) saat ini sudah mulai bergeliat lagi. Permintaan ekspor TPT sudah meningkatkan lagi sejak Agustus 2021.

“Sekarang sudah masuk peak season,” ujar Amalia kepada RM.id, Selasa (14/12).

Namun, kata dia, di tengah tingginya permintaan ekspor itu masih ada kendala yang dihadapi industri. Mulai dari kelangkaan kontainer, kapal yang delay, dan tingginya rate ekspor. Terakhir masalah bahan baku.

Baca juga : Agar Rumah Terawat, Lengkapi Peralatannya Dengan Barang Berkualitas

Salah satu penyebab terkendalanya bahan baku adalah Permendag 20 Tahun 2021 tentang tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor. Aturan ini berlaku per 15 November 2021 lalu. 

Menurut Amalia, dengan adanya aturan itu bahan baku impor untuk produksi yang memerlukan PI harus menunggu Hasil Verifikasi Kemampuan Industri (VKI). Padahal, kata dia, sistemnya belum berjalan. 

“Kebijakan ini sangat berdampak pada industri TPT. Ekspor pun jadi terganggu. Padahal kita sudah janji (kontrak) dengan buyer,” ujarnya.

Baca juga : Jokowi Tegaskan Komitmen Tuntaskan Pelanggaran HAM Berat Dengan Prinsip Keadilan

Selain itu, kata dia, sosialisasinya juga minim. Jadi, pas kebijakan ini di berlakukan banyak industri yang kaget.

“Jadi tolong kasih kepastian ke kami, mana yang boleh dan tidak (impor). Jangan sampai izin di berikan tapi keluarnya sebulan kemudian,” pintanya.

Menurut dia, kementerian terkait seharusnya mempermudah industri mendapatkan bahan baku sehingga bisa produksi dan memenuhi permintaan ekspor. Dengan ekspor, negara juga akan diuntungkan.

Baca juga : Waspada Percepatan Tapering, Rupiah Babak Belur

Dia meminta, Permendag 20 di revisi agar tidak menyulitkan industri. “Aturan ini malah bikin sudah berdagang,” ujarnya.

Amalia menambahkan, saat sudah ada beberapa industri yang mengurangi karyawannya karena kendala-kendala di atas. Dia berharap, semua masalah tersebut bisa segera diselesaikan.

“Kami sangat mendukung pemerintah. Salah satunya dengan menggenjot ekspor,” tukasnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.