Dark/Light Mode

PLTA Poso Tahap 2 Siap Beroperasi, Listrik Sulawesi Makin Hijau

Rabu, 15 Desember 2021 09:58 WIB
Ilustrasi : PLTA Poso memiliki total kapasitas 515 MW. (Dok. PLN
Ilustrasi : PLTA Poso memiliki total kapasitas 515 MW. (Dok. PLN

RM.id  Rakyat Merdeka - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi bersama PT Poso Energy berhasil merampungkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso ekstensi tahap 2 berkapasitas 4x50 Mega Watt (MW).

Pencapaian ini membuat sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) memiliki bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) tertinggi di Indonesia.

General Manager PLN UIP Sulawesi Defiar Anis  mengatakan, selesainya pembangunan PLTA Poso ekstensi tahap 2 ini ditandai dengan keluarnya Sertifikat Laik Operasi (SLO) untuk unit 3 dan 4 pada 10 Desember 2021. Sedangkan SLO unit 1 dan 2 telah keluar pada bulan September 2021.

Baca juga : Pertashop 3P.17602 Beroperasi, Warga Babelan Bekasi Makin Mudah Akses BBM Berkualitas

"Pada masa transisi energi ini PLN dan Poso Energy berhasil merampungkan pembangunan PLTA Poso ekstensi tahap 2 berkapasitas 4x50 MW atau 200 MW," kata Defiar. 

PLTA Poso memiliki total kapasitas 515 MW dengan rincian PLTA Poso eksisting berkapasitas 3X65 MW yang telah beroperasi sejak tahun 2012, PLTA Poso ekstensi tahap 1 berkapasitas 4X30 MW telah beroperasi sejak Februari 2020. Dan PLTA Poso ekstensi tahap 2 memiliki kapasitas 4X50 MW.

"Listrik dari PLTA Poso ekstensi tahap 2 akan segera bergabung dalam sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan,” tuturnya.

Baca juga : 79 Persen Sampah Plastik Masuk Sungai Dan Laut

Sebelum masuknya PLTA Poso ekstensi tahap 2 ini, cadangan daya sistem Sulbagsel sebesar 591,5 MW dengan beban puncak sistem kelistrikan Sulbagsel sebesar 1.517,6 MW dan daya mampu sebesar 2.109,1 MW.

Jika PLTA Poso yang baru ini masuk, maka cadangan daya akan meningkat menjadi 791,5 MW dan daya mampu akan meningkat menjadi 2.309,1 MW, dengan bauran EBT sebesar 40 persen atau sebesar 940 MW.

“Dengan bauran EBT mencapai 40 persen dari total daya mampu yang ada, menjadikan bauran tertinggi di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat membantu mengejar target bauran EBT di Indonesia sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan mengejar target net zero emmision di tahun 2060,” tegas Anis. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.