Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka menguat cukup tinggi hingga 0,23 persen ke level Rp 14.270 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.303 per dolar AS.
Senada dengan rupiah, mayoritas mata uang di Asia bergerak menguat terhadap dolar AS. Baht Thailand naik 0,09 persen, ringgit Malaysia menguat 0,1 persen, won Korea Selatan melonjak 0,23 persen, yuan China menguat 0,02 persen, peso Filipina naik 0,02 persen, dolar Singapura menguat 0,04 persen, dan yen Jepang naik 0,02 persen.
Baca juga : Eropa Lockdown, Rupiah Ikut Goyang
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,03 persen ke level 96,47. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melesat 0,52 persen ke level Rp 16.132, terhadap poundsterling Inggris menguat 0,53 persen ke level Rp 18.971, dan terhadap dolar Australia melonjak 0,63 persen ke level Rp 10.217.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan dolar AS masih imbas dari komentar Senator AS Joe Manchin, yang mengatakan ia tidak akan mendukung paket Build Back Better Biden senilai 1,75 triliun dolar AS.
Baca juga : Jokowi Kanan Kiri OK
Selain itu pelaku pasar juga khawatir karena jumlah kasus Covid-19 di Eropa dan AS melonjak dan beberapa negara Eropa yang memberlakukan pembatasan yang lebih ketat atau lockdown, guna memperlambat penyebaran kasus Omicron. Sementara AS sedang menuju lockdown.
“Investor global sangat khawatir karena jumlah kasus Covid-19 di Eropa dan AS melonjak. Dan banyak investor yang mencari penempatan dana yang aman,” jelas Ibrahim dalam riset harian yang dikutip, Rabu (22/12).
Baca juga : Kemarin Meroket, Pagi Ini Rupiah Nyungsep Lagi
Dari dalam negeri, pemerintah percaya diri tetap bisa mengendalikan penyebaran kembali varian baru Omicron yang sudah masuk ke Indonesia. Untuk itu, Ibrahim memproyeksi nilai tukar rupiah bergerak fluktuatif namun bisa ditutup menguat di rentang Rp 14.280-Rp 14.350 per dolar AS. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya