Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kebut Hilirisasi, Pemerintah Dorong Kemitraan Yang Menguntungkan
Senin, 27 Desember 2021 19:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah terus mendorong program hilirisasi industri dengan mengurangi ekspor bahan mentah atau raw material, guna meningkatkan nilai tambah di sektor industri dan daya saing perekonomian nasional. Melalui program hilirisasi, pemanfaatan alih teknologi menjadi penting dalam memanfaatkan hasil sumber daya alam serta menjaga lingkungan.
“Berkali-kali saya sampaikan stop ekspor nikel. Tahun depan stop bahan mentah bauksit, tahun depan kita akan stop ekspor minerba lainnya. Kita berhenti ekspor bahan mentah yang tidak membawa nilai tambah besar bagi negara,” tegas Presiden RI Jokowi dalam acara Peninjauan Pabrik Ferronickel dan Stainless Steel serta Peresmian PT Gunbuster Nickel Industry di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (27/12).
Jokowi sangat mendukung, jika ada investor yang ingin membangun industri hilirisasi bauksit dalam setahun ke depan ini.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengimbau pemerintah daerah agar selalu menjaga iklim investasi di daerahnya masing-masing, sehingga kondusif bagi investor yang ingin mengembangkan industri bernilai tambah.
Baca juga : Luhut: Tolong, Pemerintah Jangan Diadu Dengan Rakyat
Dari industri tersebut akan mendapatkan pajak, membuka lapangan pekerjaan sebesar-besarnya, dan memperoleh devisa yang tidak sedikit.
"Berikan keamanan bagi investor untuk menjalankan aktivitas usahanya, sehingga bisa meningkatkan nilai investasinya di masa mendatang. Investasi akan mendatangkan manfaat untuk masyarakat sekitar, yaitu membuka lapangan pekerjaan dan peluang UMKM baru, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di provinsi maupun kabupaten tempat industri berada,” tutur Jokowi.
Indonesia memiliki cadangan nikel nomor 1 di dunia yang mencapai 21 juta ton atau setara 24 persen dari total cadangan dunia. Produksi nikel Indonesia pada tahun 2020, mencapai 781 ribu ton atau 31,8 persen dari produksi nikel dunia.
Ke depannya, produksi nikel tersebut diperkirakan akan terus meningkat. Baik untuk produksi nickel pig iron maupun pemrosesan highpressure-acid-leach dari bijih berkadar rendah.
Baca juga : Rebecca Tamara, Minta Maaf Syuting Di Depan Pengungsi
Peningkatan nilai tambah dari bijih nikel menjadi produk ferronickel mencapai 14 kali, dan jika menjadi billet stainless steel akan mencapai 19 kali.
Saat ini, smelter nikel yang beroperasi telah mencapai investasi sebesar 15,7 miliar dolar AS, dengan kapasitas ferronickel 969 ribu ton per tahun.
Ekspor produk ferronickel juga meningkat sangat pesat dari tahun ke tahun. Tahun 2020, mencapai 4,7 miliar dolar AS, dan pada periode Januari-Oktober 2021 tercatat mencapai 5,6 miliar dolar AS.
Berdasarkan data World Top Export, saat ini ekspor produk berbasis nikel (stainless steel slab, stainless billet dan stainless steel coil) Indonesia menempati peringkat 1 dunia dengan total ekspor 1,63 miliar dolar AS di 2020, dan berada di peringkat 4 dalam produksi dunia.
Baca juga : Peran Ibu Dalam Program Perumahan Sangat Diperlukan
“Kemitraan yang saling menguntungkan antara industri dengan masyarakat akan membawa kemajuan bersama dan berdampak sosial masyarakat,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam laporannya kepada Presiden.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya