Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BRI Fokus Bangun Ekosistem Ultra Mikro

Berubah Bisa Menang, Diam Bisa Mati

Selasa, 28 Desember 2021 18:09 WIB
Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK Supari saat Muda Podcast Series bersama RM.id bertajuk Komunikasi Transformasi Ala Angkringan, Emang Bisa? yang ditayangkan di kanal Youtube BUMN Muda, Jumat (24/12) malam. (Foto: BUMN Muda)
Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK Supari saat Muda Podcast Series bersama RM.id bertajuk Komunikasi Transformasi Ala Angkringan, Emang Bisa? yang ditayangkan di kanal Youtube BUMN Muda, Jumat (24/12) malam. (Foto: BUMN Muda)

RM.id  Rakyat Merdeka - BRI kini sudah berubah. Modern, digital dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Dulu, mendengar BRI, yang terbayang adalah bank rakyat di pedesaan, pelosok dan layanannya manual.

Perubahan ini pastilah tidak gampang. Mengubah kultur perusahaan yang usianya sudah lebih seratus tahun, butuh banyak terobosan dan ide kreatif.

Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK Supari menyebut kunci dan caranya. Model bisnis sekarang basisnya ekosistem, agar efisien. Pertanyaannya, what do you change?Yang bisa efisien, akan jadi pemenang.

"Tapi kalau diam, pilihannya mati atau hidup di tempat terpencil," tegas Supari saat Muda Podcast Series bersama RM.id bertajuk Komunikasi Transformasi Ala Angkringan, Emang Bisa? yang ditayangkan di kanal Youtube BUMN Muda, Jumat (24/12) malam.

Teknologi digital makin maju, maka model bisnis pun harus disesuaikan dengan perubahan perilaku masyarakat. Apalagi di jasa keuangan dan perbankan, kuncinya adalah merebut experience nasabah. Mereka yang berhasil merebut experience, akan jadi pemenang.

"Karenanya, journey sangat penting. Jangan sampai perbankan ketinggalan dengan jorney perubahan nasabahnya," katanya.

Satu hal lagi yang menarik, tentang prinsip agility, yaitu ketangkasan atau kemampuan bermanuver dengan cepat dan beradaptasi. Agar tangkas, butuh cross capability. BRI merekrut orang yang hebat di bidang IT (information technology). Namanya Indra Utoyo, yang kini menjabat Managing Director Digital, IT and Operation.

Baca juga : Musonda Hanya Bisa Menangis

"Supaya agility terjadi, saya harus tahu dan memahami, meskipun hanya 25 persen dari keahliannya Pak Indra Utoyo. Supaya saya paham resources-nya dalam menyusun timeline, menyusun strategi sehingga match, tidak ada hambatan, sesuai dengan yang kita inginkan dan cepat bermanuver," tutur Supari.

BRI, kata dia, sudah berhasil mempertahankan market share-nya. Biasanya perusahaan yang memimpin pasar, kalau jalannya keliru, market bisa turun dan akhirnya mati atau ditinggalkan. Tapi, BRI sampai sekarang masih memimpin pasar.

"Jadi strateginya, menurut saya fit. Dan itu sekarang disiapkan untuk pertumbuhan jangka pendek dan jangka panjang," paparnya.

Bagaimana strategi agar market-nya tidak menurun? Kata Supari, ada tiga kuncinya. Pertama, strategi dibangun mesti berdasarkan survei, riset dan mempelajari referensi yang relevan. Lalu, kedua, memiliki kapabilitas data analitik. Dan ketiga, pengalaman empiris.

Dengan semua kunci dan strategi di atas, BRI bisa melalui krisis ketika pandemi Covid-19 menerjang dengan sangat cepat.

"Di bulan Maret kita buta. Apa dan bagaimana akibat pandemi, kita harus adaptasi seperti apa. Tapi, dalam tiga bulan kita bisa menyesuaikan diri dan keluar dari kesulitan," kisahnya.

Supari lalu menceritakan, proses transformasi di perusahaannya, termasuk efektivitas Holding Ultra Mikro yang terdiri dari BRI, PNM dan Pegadaian. Kata dia, terdapat 30 jutaan pelaku bisnis UMKM belum mengakses lembaga keuangan formal, seperti perbankan.

Baca juga : Bangun Ekosistem Industri Halal, Kemenperin Cetak Wirausaha Di Pesantren 

"Ini adalah masalah utama dan nggak bisa dibiarkan," ujarnya.

Kalau dibiarkan, tidak dikonsolidasikan, ekosistemnya tidak akan terbentuk. Karenanya, holding berusaha membuka akses kepada mereka, dengan cara yang efisien.

"Melayani usaha kecil-kecil ini, kan risiko operasionalnya tinggi banget. Butuh banyak orang, jaringan luas dan butuh sistem beraneka ragam," tuturnya.

Pegadaian, punya kompetensi pembiayaan yang berbasis gadai. PNM punya kompetensi layanan berbasis grup lending. Dan BRI ingin mengefisienkan layanan-layanan itu dengan sistem digitalisasi.

"Dengan holding, kita siapkan quick win. Sehingga pebisnis mikro punya akses lebih mudah," kata Supari.

Dampak lain pembentukan holding, tenaga pemasaran bisa melakukan cross selling produk, juga ada integrasi data. Dari tiga entitas, diperoleh 22 juta data pebisnis mikro ultra mikro.

Dari data ini, BRI bisa mengidentifikasi mana saja pelaku yang bisa naik kelas. Mungkin saja ada nasabah yang sudah 2-3 kali meminjam di Pegadaian dan track record-nya bagus. "Kalau data Pegadaian dan BRI terintegrasi, jadi bisa diidentifikasi," katanya.

Baca juga : Holding Ultra Mikro, Berkah Buat PNM

Dan jika naik kelas, tentu kapasitas bisnis mereka juga bertambah dan menumbuhkan job creation. Menurutnya, transformasi harus dilakukan dengan hati-hati. Jika entitas yang mempertahankan zona nyaman banyak, perubahan akan sulit dilakukan. Menghadapinya, ada dua cara. Yaitu, dibangun kesadaran atau dipaksa.

"Ibaratnya, seperti disunat. Sakit di awal," katanya.

BRI mencoba kolaborasi dua cara itu. Di dalam perusahaan dibangun kesadaran perubahan kultur kerja. Seringnya, perubahan di masyarakat lebih cepat dari prediksi, sehingga ini memaksa karyawan berubah lebih cepat lagi.

"Memaksanya bukan dengan digebukin. Tapi sistem yang memaksa. Teknologi masuk. Sehingga, membangun kesadaran, transformasi itu keharusan. Harapannya, pekerja menikmati kemudahan dari transformasi itu. Bahkan memudahkan mereka mencapai target kerjanya," tutur Supari yang menambahkan, bahkan, kini memudahkan mereka mencapai target kerjanya. [SAR/NAN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.