Dark/Light Mode

Si Merah Bersisik, Potensi Ekspor dari Subang

Sabtu, 8 Juni 2019 16:51 WIB
Kebun buah naga di Subang, Jawa Barat. (Foto: Humas Kementan)
Kebun buah naga di Subang, Jawa Barat. (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jika selama ini Subang dikenal sebagai daerah penghasil nanas dan manggis. Ternyata, Subang juga punya buah naga. Kualitas buah naga Subang juga sangat baik.

Di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, terdapat perkebunan buah naga seluas 20 hektare yang dikelola swasta. Perusahaan ini menaungi 75 orang pekerja terdiri dari 50 orang pekerja lepas dan 25 orang penanggung jawab. Buah naga yang ditanam adalah jenis  merah seluas kurang lebih 16 hektare dan kuning sekitar 4 hektare. Benih buah naga yang dibudidayakan berasal dari Jember.

Baca juga : Basarah: Mari Belajar Hikmah Idul Fitri dari Bung Karno

Budi daya buah naga ini dilakukan sejak 2012 dan keuntungannya cukup menjanjikan. Panen dilakukan sepanjang tahun karena penyerbukan dilakukan pada malam hari secara manual dengan memakai teknologi lampu untuk merangsang pembungaan. Populasi tanam per hektare sebanyak adalah 4.000 pohon atau terdiri dari 1.000 tiang di. Tiap tiang 4 pohon.

Tidak ada kendala dalam pemasaran hasil panennya. Sebanyak 60 persen hasil produksi dipasarkan ke pasar modern di Jakarta dan Bandung. Harga per kilogram antara Rp 30-35 ribu di hari biasa dan berkisar Rp 18 ribu per kilogram saat panen raya.

Baca juga : Habis Libur Lebaran, Persib Siapkan Buat Tempur di Liga 1

Sebagian produksi buah naga dari Desa Cirangkong sejak 2013 sudah diekspor ke Timur Tengah (Arab Saudi, Kuwait, dan Dubai) dan Eropa (Jerman, Inggris, dan Belanda). "Sampai saat ini, ekspor buah naga dari perusahaan masih berlangsung ke beberapa negara dengan total ekspor bervariasi tergantung permintaan dari negara tujuan ekspor," ujar Manager Pemasaran PT Trisna Naga Asih, Rully.

Buah naga dari Subang sudah mendapatkan sertifikat Global GAP. Sertifikat Global GAP adalah sistem sertifikasi produk yang menerapkan pendekatan sistem produksi untuk memastikan keamanan produk buah segar untuk dikonsumsi.

Baca juga : Mulai Besok, Boytenjuri Jadi Pj Gubernur Lampung

"Buah naga merupakan salah satu komoditas potensi ekspor. Dalam waktu dekat ekspor buah naga ke Cina akan dibuka dan Cina menjadi pasar yang potensial," ujar Pelaksana Tugas Direktur Buah dan Florikultura, Yanti.

Berdasarkan angka BPS, lanjut Yanti, pada 2018 volume ekspor buah naga dan sapodila mencapai 76 ton atau senilai Rp 2 miliar. Dirinya berharap dengan terbukanya pasar China, petani buah naga makin meningkatkan semangat untuk berbudidaya buah naga yang baik dan benar. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.