Dark/Light Mode

Basarah: Mari Belajar Hikmah Idul Fitri dari Bung Karno

Rabu, 5 Juni 2019 05:35 WIB
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah (Foto: Dok. Pribadi)
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah (Foto: Dok. Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hikmah Idul Fitri adalah silaturahmi. Hikmah dari silaturahmi adalah momentum untuk saling memaafkan. Jika sudah saling memaafkan satu sama lain tentu saja akan terjalin kembali tali persaudaraan. 

Demikian disampaikan Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1440 H. Basarah menekankan pentingnya terjalin kembali tali persaudaraan. Sebab, jika persaudaraan sudah terwujud, persatuan akan terwujud. Jika Persatuan nasional sudah terwujud, bangsa Indonesia siap menghadapi segala bentuk tantangan dan menyongsong kejayaannya.

"Inilah momentum bagi kita semua untuk kembali menyambung tali persaudaraan yang sempat terkoyak karena berbagai faktor. Tidak ada alasan untuk tidak saling memaafkan. Saatnya kita kembali merajut persaudaraan dan persatuan nasional," jelas Wasekjen PDIP ini.

Baca juga : Kedubes Singapura Bikin Video Ucapan Selamat Idul Fitri, Ini Isinya

Mantan Sekjen Presidium GMNI ini kemudian memaparkan bahwa Idul Fitri di Tanah Air begitu identik dengan silaturahmi. Dalam konteks kekinian, budaya silaturahmi dan saling memaafkan satu sama lain amat relevan untuk diterapkan dan amalkan.

Salah satu pendiri Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), organisasi sayap Islam di PDIP, juga menyinggung perihal konsep Islam rahmatan lil 'alamin. Baginya, Islam rahmatan lil 'alamin jangan hanya sebatas jargon yang dikhotbahkan di mimbar-mimbar saja. Islam rahmatan lil 'alamin harus diterapkan dalam bentuk dan wujud nyata. 

"Wujud nyatanya adalah silaturahmi dan memperkuat trilogi ukhuwah; ukhuwah Islamiyyah, ukhuwah wathaniyyah, dan ukhuwah basyariyah. Enyahkan semua sikap egoisme. Tanggalkan semua rasa iri dan dengki apalagi permusuhan. Mari menggenggam tangan bersama-sama merajut tali persaudaraan dan persatuan nasional," papar politisi yang akrab disapa Baskara ini.

Baca juga : MUI Imbau Khatib Idul Fitri Doakan Kedamaian Bangsa

Basarah kemudian menceritakan penggalan sejarah perjalanan bangsa Indonesia di masa silam. Ternyata, momentum Idul Fitri yang berbarengan dengan Halal Bi Halal bisa meredam konflik dan sukses merekatkan kembali persatuan nasional. 

Bentang sejarah tersebut, jelas Basarah, demikian gamblang ketika Presiden Soekarno mengundang Kiai Wahab Chasbullah untuk dimintai pendapat perihal situasi nasional yang tengah bergejolak di kala itu. Kiai Wahab kemudian mengusulkan kegiatan Halal Bi Halal dan usulan tersebut disetujui Bung Karno

Segenap elite-elite politik yang tengah bertikai kala itu kemudian diundang ke Istana. Tujuannya, untuk duduk bersama, saling memaafkan satu sama lain dalam acara Halal Bi Halal di Istana Negara tahun 1948.

Baca juga : Birmingham Pusat Perayaan Idul Fitri Se-Eropa

"Kita tidak perlu malu belajar dari generasi terdahulu. Menengok sejarah bukan artinya kembali ke masa lampau, melainkan mengambil ibrah, hikmah, dan pelajaran bagi generasi kita. Dengan Silaturahmi dan Halal Bi Halal berbagai masalah pelik bisa dituntaskan. Inilah hikmah Idul Fitri bagi bangsa Indonesia. Inilah hikmah lebaran. Inilah hikmah Halal Bi Halal. Kita ambil api suri tauladan para pemimpin bangsa terdahulu, jangan ambil abunya," tambah Basarah.

Di akhir pernyataannya, Basarah mengucapkan selamat Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriyah. "Taqobalallah Minna wa minkun, shiyamana wa shiyamakum idukum mubarak. Selamat Idul Fitri, semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita semua. Semoga Allah SWT menerima puasa Ramadan kita. Dan semoga Allah SWT memberkahi dan meridhai bangsa Indonesia. Aamiin," tutup Basarah. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.