Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kenaikan Harga Pupuk Bebani Petani Sawit

Kamis, 30 Desember 2021 20:06 WIB
Ketua Apkasindo Gulat ME Manurung. (Foto: ist)
Ketua Apkasindo Gulat ME Manurung. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mengatakan, pada tahun ini terjadi tren peningkatan harga Tandan Buah Segar (TBS).

Ketua Umum Apkasindo, Gulat ME Manurung mengatakan, pada tahun ini rata-rata peningkatan harga TBS mencapai 42,47 persen dibandingkan 2020. “Hal ini sangat berdampak pada pendapatan petani dan kegiatan roda ekonomi di sentra sentra kelapa sawit,” ujarnya saat jumpa pers, Kamis (30/12).

Namun demikian masih banyak pekerjaan rumah terkait proses penetapan harga yang masih terjadi keberagaman dan ketimpangan antar provinsi. Baik dalam tatanan penetapan harga tingkat provinsi maupun tatanan harga yang dikeluarkan pabrik kelapa sawit.

Baca juga : Tantangan Demokrasi Dan Supremasi Akal Sehat

Selain itu, pada semester II-2021 petani kelapa sawit dikejutkan oleh kenaikan harga pupuk yang mencapai 100 persen. Hal ini sangat mempengaruhi harga pokok produksi petani yang dapat berdampak petani mengurangi/menunda pemupukan yang berimplikasi penurunan produksi TBS di tahun depan.

“Apkasindo bertekad untuk mengawal peningkatan harga TBS tanpa disertai peningkatan harga elemen support lainnya,” bebernya.

Petani Sawit Milenial

Baca juga : Kenaikan Harga Elpiji Non Subsidi Nggak Bakal Ganggu Rakyat Pengguna Gas Melon

Tidak dapat diingkari bahwa secara statistik Indonesia akan memasuki masa krisis petani sawit jika tidak segera diadakan regenerasi kepada milenial. Melalui berbagai program, Apkasindo akan mencari dan melatih petani sawit milenial yang berasakan kelapa sawit berkelanjutan. 

“Penggunaan digitalisasi dalam aktivitas sehari hari, kepentingan organisasi dan teknis berkebun jugamenjadi prioritas selama 2021,” ujarnya.

Gulat menegaskan, Apkasindo bertekad untuk membawa lebih banyak petani kelapa sawit Indonesia yang layak dan berhak menerima Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Juga agar semakin banyak petani sawit Apkasindo yang mumpuni untuk mendapatkan sertifikasi ISPO sebagaimana diamanatkan Presiden Joko Widodo melalui Perpres 44 tahun 1998.

Baca juga : Industri Mamin Kudu Bantu UMKM & Petani Naik Kelas

Gulat berharap, dengan rangkaian program unggulan 2022, Apkasindo dapat membawa petani kelapa sawit Indonesia menjadi Pemimpin Kemitraan Berkelanjutan dalam industri sawit nasional. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.