Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Elnusa Petrofin Salurkan 10.872 Paket Sembako ke Masyarakat di Seluruh Indonesia
- Thomas Tuchel Merasa Belum Pantas Menyanyikan Lagu Kebangsaan Inggris
- Thibaut Courtois Mau Buka-bukan Soal Kasusnya Di Timnas Belgia
- Lagi Fokus Keluar Zona Degradasi, PSS Sleman Malah Dapat Kabar Buruk
- Ketua DEN : Deregulasi untuk Efisiensi Ekonomi dan Percepatan Investasi

RM.id Rakyat Merdeka - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mengatakan, pada tahun ini terjadi tren peningkatan harga Tandan Buah Segar (TBS).
Ketua Umum Apkasindo, Gulat ME Manurung mengatakan, pada tahun ini rata-rata peningkatan harga TBS mencapai 42,47 persen dibandingkan 2020. “Hal ini sangat berdampak pada pendapatan petani dan kegiatan roda ekonomi di sentra sentra kelapa sawit,” ujarnya saat jumpa pers, Kamis (30/12).
Namun demikian masih banyak pekerjaan rumah terkait proses penetapan harga yang masih terjadi keberagaman dan ketimpangan antar provinsi. Baik dalam tatanan penetapan harga tingkat provinsi maupun tatanan harga yang dikeluarkan pabrik kelapa sawit.
Baca juga : Tantangan Demokrasi Dan Supremasi Akal Sehat
Selain itu, pada semester II-2021 petani kelapa sawit dikejutkan oleh kenaikan harga pupuk yang mencapai 100 persen. Hal ini sangat mempengaruhi harga pokok produksi petani yang dapat berdampak petani mengurangi/menunda pemupukan yang berimplikasi penurunan produksi TBS di tahun depan.
“Apkasindo bertekad untuk mengawal peningkatan harga TBS tanpa disertai peningkatan harga elemen support lainnya,” bebernya.
Petani Sawit Milenial
Baca juga : Kenaikan Harga Elpiji Non Subsidi Nggak Bakal Ganggu Rakyat Pengguna Gas Melon
Tidak dapat diingkari bahwa secara statistik Indonesia akan memasuki masa krisis petani sawit jika tidak segera diadakan regenerasi kepada milenial. Melalui berbagai program, Apkasindo akan mencari dan melatih petani sawit milenial yang berasakan kelapa sawit berkelanjutan.
“Penggunaan digitalisasi dalam aktivitas sehari hari, kepentingan organisasi dan teknis berkebun jugamenjadi prioritas selama 2021,” ujarnya.
Gulat menegaskan, Apkasindo bertekad untuk membawa lebih banyak petani kelapa sawit Indonesia yang layak dan berhak menerima Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Juga agar semakin banyak petani sawit Apkasindo yang mumpuni untuk mendapatkan sertifikasi ISPO sebagaimana diamanatkan Presiden Joko Widodo melalui Perpres 44 tahun 1998.
Baca juga : Industri Mamin Kudu Bantu UMKM & Petani Naik Kelas
Gulat berharap, dengan rangkaian program unggulan 2022, Apkasindo dapat membawa petani kelapa sawit Indonesia menjadi Pemimpin Kemitraan Berkelanjutan dalam industri sawit nasional. [DIT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya