Dark/Light Mode

Lagi Dibahas Pemerintah

Bulog Pengen Terlibat Stabilkan Harga Migor

Senin, 3 Januari 2022 06:40 WIB
Ilustrasi Minyak Goreng. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi Minyak Goreng. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Perum Bulog ingin terlibat dalam upaya menstabilkan harga minyak goreng (migor) di pasaran, yang kini angkanya jauh di atas HET (Harga Eceran Tertinggi).

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya kesulitan mendapatkan stok minyak goreng dengan harga murah dari produsen. Hal ini dikarenakan tingginya harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) yang menjadi bahan baku utama minyak goreng.

Sebagai gambaran, sebelumnya harga minyak sawit berkisar antara 500-710 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 7.135.520 - Rp 10.130.762 per metrik ton. Namun kini, harga acuan CPO di CIF (Cost, Insurance and Freight) Rotterdam pada 2021 berada di rentang 1.035-1.382 dolar AS atau setara Rp 14.770.527 - Rp 19.722.500 per metrik ton. Artinya, ada kenaikan hampir 50 persen dibandingkan Desember 2020.

Baca juga : 4 Pemainnya Dilarang Tampil Oleh Pemerintah Singapura, PSSI Ajukan Banding

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), per 29 Desember 2021, harga minyak goreng curah tembus Rp 20.500 per kilogram (kg) di DKI Jakarta. Dengan, harga rata-rata minyak goreng curah nasional mencapai Rp 18.300 per kg.

Padahal, HET minyak goreng hanya Rp 11 ribu per liter. Namun, harga itu ditetapkan Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) ketika harga kelapa sawit beras di kisaran 600 dolar AS atau setara Rp 8,5 juta per ton.

Menyikapi tingginya harga minyak goreng ini, mantan bos Badan Narkotika Nasional (BNN) itu mengaku, pihaknya berencana ikut serta dalam program Operasi Pasar (OP) minyak goreng.

Baca juga : Presiden PKS Minta Pemerintah Segera Stabilkan Harga Pangan

Untuk itu, Pemerintah tengah membicarakan teknis soal kebijakan yang tepat terkait peran serta Bulog menstabilkan harga minyak goreng.

Pasalnya, komoditi tersebut bukanlah tugas pokok Bulog. Karena itu, hingga kini Bulog belum bisa terlibat dalam proses distribusi minyak goreng murah yang disediakan produsen seharga Rp 14.000 per liter beberapa waktu lalu.

“Ini sedang kami siapkan. Sudah ada pembahasan teknis (rencana penugasan). Paling tidak, Bulog punya peran untuk stabilisasi harga (migor),” ujar Buwas-sapaan Budi Waseso, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/12).

Baca juga : KPK Tahan Eks Ketua Tim Pemeriksa Pajak DJP Yang Terima Suap 6,5 Miliar

Sambil menunggu aturan tersebut, pihaknya kembali mendekati beberapa produsen minyak goreng atau mitra-mitra yang selama ini telah bekerja sama dengan Bulog.

Sayangnya, upaya untuk mendapatkan pasokan minyak goreng dengan harga murah belum membuahkan hasil.

“Sampai sekarang belum ada keputusan karena produsen yang kita dekati, yang sebelumnya kita beli (minyaknya) sudah tidak ada lagi stoknya. Habis untuk ekspor,” ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.