Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

4 Pemainnya Dilarang Tampil Oleh Pemerintah Singapura, PSSI Ajukan Banding

Sabtu, 1 Januari 2022 19:37 WIB
Empat pemain PSSI dilarang tampil, dari kiri: Victor Igbonefo, Elkan Baggot, Rizky Dwi, dan Rizky Ridho. (Foto: PSSI)
Empat pemain PSSI dilarang tampil, dari kiri: Victor Igbonefo, Elkan Baggot, Rizky Dwi, dan Rizky Ridho. (Foto: PSSI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sangat kecewa dengan perlakuan pemerintah Singapura terhadap timnas Indonesia. Menyusul empat pemain Garuda: Elkan Baggott, Victor Igbonefo, Rizky Dwi, dan Rizky Ridho yang dilarang tampil di final leg kedua di Stadion National, Singapura, Sabtu (1/1).

Dalam email yang dikirim ke PSSI pada Jumat (31/12), pemerintah Singapura melalui Kepala Singapore Sport Institute Su Chun Wei menyebut, empat pemain tersebut melanggar aturan bubble.

"Kami tidak habis pikir dengan pemerintah Singapura  terkait kejadian ini. Kami sudah mendapatkan denda dari AFF karena empat pemain tersebut melanggar aturan bubble pada 23 Desember lalu. Kami sudah membayar denda itu. Kok sekarang, secara mendadak, mereka menghukum pemain dengan tidak boleh bermain nanti malam," kata Sekjen PSSI Yunus Nusi dalam keterangan resmi, Sabtu (1/1).

Baca juga : Presiden PKS Minta Pemerintah Segera Stabilkan Harga Pangan

Yunus mengatakan, aturan ini sangat aneh. Sebab, saat laga pertama pada Rabu (29/12) lalu, Elkan Baggott bisa bermain. Tiga pemain lain juga tidak ada masalah.

Yunus pun mengungkap, selama ini banyak kejadian tidak enak yang menimpa skuad Garuda selama di Singapura. Misalnya, makanan yang tidak sesuai gizi dan porsi pemain, Elkan Baggott harus karantina saat sudah tiba dan bermain lawan Laos, dan sebagainya.

Selain itu, selama di Singapura, timnas Indonesia - meski menjalani sistem bubble -  harus selantai dengan orang umum di Hotel Orchard tempat menginap.

Baca juga : NU-Pemerintah Seperti Prangko

Yunus bilang,  ini sama saja dengan tidak bubble. Bahkan panitia pertandingan juga tidak menggunakan konsep bubble.

"Pemberitahuan via email-nya pun tidak menggunakan kop surat, dan hanya ditulis badan email. Terus, dikirim saat malam jelang pergantian tahun baru 2022. Apakah hal ini disengaja atau sesuai aturan. PSSI tentu tidak akan berdiam diri terkait ini. Timnas Indonesia banyak dirugikan selama gelaran Piala AFF 2020 di Singapura," tegas Yunus.

Terkait masalah ini, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meminta organisasi yang dipimpinnya, untuk menulis surat banding kepada pemerintah Singapura.

Baca juga : Luhut: Tolong, Pemerintah Jangan Diadu Dengan Rakyat

Ofisial PSSI yang berada di Singapura seperti Yunus Nusi, Wasekjen Maaike Ira Puspita, Direktur Teknik Indra Sjafri, Manager Sumardji pun bergerak cepat.

Selain mengajukan banding ke pemerintah Singapura, PSSI juga berkomunikasi dengan Sekjen AFF. Namun, hingga malam ini, belum ada jawaban resmi dari pemerintah Singapura. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.