Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kenaikan Yield Obligasi AS Bikin Rupiah Tertekan

Rabu, 19 Januari 2022 09:52 WIB
Rupiah dan dolar AS. (Foto: ist)
Rupiah dan dolar AS. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pagi ini nilai tukar rupiah kembali loyo. Rupiah dibuka melemah 0,18 persen di level Rp 14.362 per dolar Amerika Serikat (AS) dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.336 per dolar AS. 

Pergerakan mata uang Asia hari ini bervariasi terhadap dolar AS. Baht Thailand menguat 0,30 persen, ringgit Malaysia anjlok 0,23 persen, won Korea Selatan minus 0,22 persen, dolar Taiwan minus 0,15 persen, yen Jepang tertekan 0,05 persen, dolar Singapura melemah 0,04 persen, dan peso Filipina naik 0,02 persen.

Baca juga : Kenaikan Yield Obligasi AS Tekan Rupiah

Indeks dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, naik 0,49 persen ke level 95,729. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,02 persen ke level Rp 16.184, terhadap poundsterling Inggris stagnan di level Rp 19.436, dan terhadap dolar Australia minus 0,06 persen ke level Rp 10.274.

Analis pasar uang, Ariston Tjendra melihat, pelemahaa nilai tukar rupiah seiring dengan kenaikan tingkat imbal hasil (yield) surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS). Yield tenor 10 tahun tembus 1,88 persen atau menjadi yang tertinggi dalam dua tahun terakhir.

Baca juga : Kepengurusan IMI Akan Dibentuk Hingga Tingkat Kabupaten/Kota

“Sepertinya tekanan tersebut bisa berlanjut terhadap rupiah hari ini seiring dengan semakin tingginya yield obligasi pemerintah AS,” jelas Ariston, di Jakarta, Rabu (19/1).

Ia mengatakan, penurunan harga saham AS juga menambah sentimen negatif untuk aset berisiko, termasuk rupiah. “Ditambah kenaikan harga minyak dunia ke level 86 dolar AS per barel turut menekan mata uang Garuda karena berpotensi menurunkan surplus neraca perdagangan Indonesia,” katanya.

Baca juga : Trevo Luncurkan Aplikasi Bikin Aset Kendaraan Jadi Cuan

Ia memproyeksi, nilai tukar rupiah mungkin bisa tertekan ke arah Rp 14.360-Rp 14.380 per dolar AS hari ini dengan potensi support di kisaran Rp 14.320 per dolar AS. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.