Dark/Light Mode

Kenaikan Yield Obligasi AS Tekan Rupiah

Senin, 17 Januari 2022 09:56 WIB
Rupiah dan dolar AS. (Foto: ist)
Rupiah dan dolar AS. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pagi ini, nilai tukar rupiah dinuka melemah 0,16 persen ke level Rp 14.319 per dolar AS dibandingkan perdagangan Jumat (14/1) di level Rp 14.296 per dolar AS.

Senada, mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura minus 0,12 persen, won Korea Selatan minus 0,44 persen, peso Filipina anjlok 0,37 persen, yuan China minus 0,05 persen, ringgit Malaysia turun 0,23 persen, dan dolar Taiwan melemah 0,13 persen.

Baca juga : Kepengurusan IMI Akan Dibentuk Hingga Tingkat Kabupaten/Kota

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya terpantau melemah 0,09 persen ke level 94,705. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,12 persen ke level Rp 16.324, terhadap poundsterling Inggris minus 0,13 persen ke level Rp 19.559, dan terhadap dolar Australia turun 0,07 persen ke level Rp 10.306.

Menurut Analis pasar uang Ariston Tjendra, rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS. Hal ini karena tingkat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS meningkat. “Saat yield naik, maka dolar AS otomatis menguat. Dengan begitu, rupiah dan beberapa mata uang negara lain akan melemah,” jelas Ariston di Jakarta, Senin (17/1).

Baca juga : Trevo Luncurkan Aplikasi Bikin Aset Kendaraan Jadi Cuan

Ariston mencatat, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik ke kisaran 1,78 persen pada perdagangan akhir pekan setelah tertekan di kisaran 1,70 persen. Ia mengatakan, kenaikan yield obligasi pemerintah AS naik mengindikasikan bahwa pasar sedang mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan The Fed.

Selain itu, data penjualan ritel AS turun 1,9 persen pada Desember 2021 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Banyak analisis yang mendukung keinginan bank sentral AS untuk segera menaikkan suku bunga acuannya.

Baca juga : Ujaran Kebencian Bukan Demokrasi, Tapi Kebebasan Liar

“Sehingga itu mengapa rupiah akan berada di zona merah. Ia memprediksi rupiah bergerak dalam rentang Rp 14.320 per dolar AS hingga Rp 14.350 per dolar AS,” pungkasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.