Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Versi Digital Diluncurkan

Kredit UMi Kini Bisa Diakses Masyarakat Pelosok

Kamis, 13 Desember 2018 15:43 WIB
Menteri Koperasi, AAGN Puspayoga (Foto: Istimewa)
Menteri Koperasi, AAGN Puspayoga (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program digitalisasi Kredit Ultra Mikro (UMi) yang diinisiasi pemerintah, diharapkan bisa memperluas akses kredit bagi masyarakat lapisan bawah, terutama yang belum bankable (menjangkau fasilitas perbankan). Dalam skemanya, pinjaman tersebut dapat dicairkan menjadi saldo uang elektronik dalam aplikasi dompet digital, seperti Go-Pay, TCash, T-Money, hingga Bukalapak. Pembiayaan UMi merupakan program kredit murni dari pemerintah, dengan nominal pinjaman maksimal Rp 10 juta per penerima. Kredit ini diluncurkan sejak Agustus 2017. Tujuannya adalah untuk menjangkau masyarakat yang tidak bisa memperoleh fasilitas Kredit Usaha Rakyat.

(KUR). Digitalisasi UMi ini diluncurkan bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Jakarta, kemarin. Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menuturkan,adanya digitalisasi kredit UMi ini akan membuat makin banyak masyarakat pelosok mengakses perbankan. 

Baca juga : Banyak Masyarakat Blokir Angkutan Over Kapasitas

“Tapi untuk memperoleh UMi, ada syarat yang harus dilakukan. Penerima tinggal mendaftarkan akun dompet digitalnya ke pemerintah melalui lembaga penyalur kredit, yaitu Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Saat ini, ada tiga LKBB yang bekerja sama dengan pemerintah, yaitu Pegadaian, Permodalan Nasional Madani, dan Bahana Ventura,” terangnya. Di kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, digitalisasi UMi akan menjaring pengusaha mikro baru yang selama ini belum tersentuh skema KUR, fintech maupun lainnya. “Kalau total ada 59 juta UKM, sebagian besar mereka yang kelompok ultra mikro tidak bisa mendapat akses permodalan (bankable), dan tidak memiliki akses terhadap berbagai macam kredit. Bahkan mereka tidak masuk dalam inklusi keuangan karena tidak memiliki account,” ujarnya.

Menurut Mantan Direktur Pelaksana World Bank ini, Program UMi selaras dengan deklarasi negara-negara G20 untuk mengembangkan ekonomi digital, yang berfokus pada UMKM. CEO TCASH Danu Wicaksana menuturkan, sebagai target wilayah uji coba UMi, TCASH menyasar masyarakat anggota koperasi di kawasan Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).  Saat ini di area Lombok Timur, terdapat lebih dari 1.200 debitor koperasi yang masih menerima pinjaman dalam bentuk uang tunai, yang menjadi target sasaran TCASH untuk ditransformasikan ke dalam bentuk non-tunai.

Baca juga : Perkuat Sosialisasi Pemilu Ke Masyarakat

“Layanan penyaluran kredit UMi merupakan salah satu solusi pembayaran non-tunai yang kami hadirkan bagi masyarakat di Lombok Timur, khususnya bagi para pemilik bisnis lokal. Wilayah ini secara khusus dipilih sebagai salah satu upaya TCASH membantu masyarakat setempat, yang memiliki keterbatasan akses terhadap layanan keuangan formal, untuk pengembangan bisnis mereka,” imbuhnya.Ke depan, pihaknya akan memperluas cakupan wilayah penyaluran pembiayaan kredit UMI menggunakan TCASH ini ke wilayah lainnya di pelosok negeri, seperti Medan, Semarang,Yogyakarta, dan Probolinggo. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.