Dark/Light Mode

Pengguna Jalan Diramal Naik 20 %

Libur Natal & Tahun Baru, Proyek Di Tol Japek Akan Distop

Kamis, 13 Desember 2018 11:39 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.  (Foto: Wahyu Dwi Nugroho/Rakyat Merdeka)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: Wahyu Dwi Nugroho/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah akan menghentikan pekerjaan proyek konstruksi pada ruas tol Jakarta-Cikampek (Japek) saat puncak arus Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Langkah ini diambil untuk mengurangi kemacetan parah. 

“Selama libur Natal dan Tahun Baru 2019, diperkirakan akan ada peningkatan kepadatan kendaraan hingga 20 persen dibandingkan hari biasa. Jika pekerjaan konstruksi masih dilakukan berpotensi memperparah kemacetan pada ruas tol itu,” ungkap Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Jakarta, kemarin. 

Baca juga : Jelang Natal & Tahun Baru, Kemenhub Siap Ngecek Pesawat

Untuk teknis penghentian pengerjaan proyek, BKS, sapaan akrab Budi Karya Sumadi, menyerahkan pelaksanaannya kepada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Nanti, BPTJ yang akan berkoordinasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). BKS menjelaskan, kepadatan pada ruas jalan Tol Japek pada puncak libur Natal dan Tahun Baru kemungkinan akan terjadi di sepanjang jalan. Apalagi, saat ini jalan tol dari Jakarta sudah tersambung hingga ke Surabaya. Menurutnya, masyarakat memiliki keinginan untuk mencobanya. 

“Volume kendaraan di ruas tol Japek selama libur Natal dan Tahun Baru tidak bisa dihindari. Karena biasanya koneksi jarak pendek, begitu diperpanjang, maka otomatis karena jurusannya juga nambah jadi pengguna juga bertambah,” ungkapnya.  Sekadar informasi, kemacetan pada ruas Tol Japek semakin parah belakangan ini. Pemicunya, ada pengerjaan proyek konstruksi kereta cepat, Light Rapid Transit (LRT) Jakarta-Cikampek, dan elevated (layang) tol. Ketiga proyek itu dikerjakan bersamaan. 

Baca juga : Bos BI Tak Patah Arang

Untuk mengatasi masalah itu, Kemenhub sudah mengeluarkan dua rekomendasi untuk mengurai kemacetan. Pertama, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan LRT Jakarta-Cikampek digarap satu kontraktor. Sehingga manajemen kerja di lapangan bisa terkelola dengan baik. Dan, kedua, menerapkan sistem ganjil genap di pintu masuk tol Tambun. BKS memastikan penghentian sementara dan evaluasi proyek, tidak mengganggu pengerjaan proyek. Sebab selama ini pengerjaannya masih on the track . [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.