Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Muhammadiyah Idul Fitri 31 Maret 2025, Tahun Depan Beralih Dari Hisab Ke KHGT
- Kemenag Resmikan Program Beasiswa Zakat, Dorong Mustahik Lebih Berdaya
- Penerbangan Di Bandara Heathrow Inggris Sudah Mulai Pulih
- Legenda Tinju Dunia Big George Meninggal Dalam Usia 76 Tahun
- Siapkan 30 Ribu Rumah Nakes, Menteri PKP Rajin Tebar Rumah Subsidi
Sudah Siapkan Stok
Pengusaha Waswas Omicron Meledak Di Bulan Ramadan
Minggu, 30 Januari 2022 06:44 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Pelaku usaha waswas dengan lonjakan kasus varian Omicron. Sebab jika kasus terus menanjak sudah bisa dipastikan menganggu aktivitas bisnis.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengungkapkan, saat para pengusaha di beberapa sektor sedang mempersiapkan stok untuk memenuhi lonjakan kebutuhan untuk Ramadan dua bulan lagi.
“Jika nanti pahit -pahitnya Pemerintah melakukan pembatasan. Harapan kita cepat pulih,” katanya, di Jakarta, Jumat (28/1).
Baca juga : Simak Baik-baik, 6 Tips Aman Isolasi Pasien Omicron Di Rumah
Sarman menjelaskan, bulan puasa merupakan periode perputaran uang terbesar di Indonesia. Oleh sebab itu, pelaku usaha siap-siap memanfaatkan momentum itu.
“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, masalah Omicron ini bisa segera diatasi,” jelasnya.
Sarman menuturkan, Kadin sudah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk meredam lonjakan kasus. Salah satunya dengan mendaftarkan vaksin booster untuk karyawan yang sudah aktif masuk kantor.
Baca juga : Siapkan Tower, Pangdam Jaya Waswas Omicron Melonjak
Bakal Kolaps Lagi
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta Nurjaman memprediksi, kalau Pemerintah menarik rem darurat untuk mengendalikan Omicron, ada potensi terjadinya kembali gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan merumahkan karyawan.
“Bagaimana bayar karyawan kalau nggak jalan apa-apa. Karyawan dirumahkan, mesti dibayar gajinya. Cadangan modal habis untuk membayar gaji karena kami tidak produksi, bayar operasional perawatan gedung walau tidak dipakai,” jelasnya.
Baca juga : Dubes Mayerfas Resmikan Asosiasi Pengusaha Indonesia Di Belanda
Menurutnya, harus ada solusi yang lebih efektif jika Omicron makin masif.
“Remnya jangan kurangi kinerja, tapi perketat protokol kesehatan. Kalau menggunakan rem darurat untuk kurangi aktivitas kerjaan, bakal kolaps lagi,” ujarnya. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya