Garuda Diharapkan Bisa Jadi Penyeimbang Pasar

 Sebelumnya 
Untuk itu, dibutuhkan sistem dan solusi agar maskapai BUMN itu ke depannya tidak lagi mengulangi kasus serupa. Sejauh ini, proses restrukturisasi utang Garuda Indonesia masih berjalan dan sudah lebih dari 50 persen. Pihaknya bersama Garuda juga tengah bernegosiasi dengan para lessor untuk menyelesaikan kewajiban melalui skema PKPU. Diharapkan hal ini mampu memulihkan keuangan perseroan yang terlilit utang hingga Rp 189 triliun.

Bahkan, saat menggelar rapat tertutup dengan Komisi VI DPR, pada Selasa (26/1), bos Mahaka Group ini mengaku, hingga Januari 2022, ada empat lessor yang memberikan persetujuan untuk menyelesaikan masalah utang melalui PKPU.

“Good news-nya, kami sudah mendapat dukungan dari empat lessor, yang masih progres ini 35 lessor. Kami lagi dorong supaya mayoritas mendukung restrukturisasi,” ungkapnya.

Baca juga : Sinergi Jaga Keamanan, Kapolri Harap Bankamda Bali Jadi Percontohan Daerah Lain

Meski baru empat lessor, sambung dia, mereka tergolong lessor besar. Menurut perhitungannya, bila bisa mendapatkan tiga lessor besar lainnya, maka mayoritas lessor ikut menyetujui PKPU tersebut.

“Yang sisanya, banyak kecil-kecil lessor-nya. Inilah pentingnya payung hukum di PKPU,” sambungnya.

Ia pun optimistis, upaya ini akan berhasil dan menjadi momentum bagi Garuda Indonesia untuk memperbaiki kinerja ke depannya.

Baca juga : Cegah Spekulan Tanah Di IKN, Pemerintah Siapkan PP Pertanahan

Hal ini berkaca pada keberhasilan restrukturisasi yang terjadi di maskapai lain, seperti Philippine Air.

“Mereka (Filipina Air) berhasil restrukturisasi sampai 2 miliar dolar Amerika Serika (setara Rp 28,7 triliun). Nah, kita akan dorong supaya terjadi perbaikan pada sistem cost structure di Garuda,” harap Erick.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan, selama ini diskusi dengan para lessor berjalan baik. Ia bersyukur semua lessor mendaftarkan diri dan memasukkan tagihan pada proses PKPU yang kini prosesnya diperpanjang 60 hari ke depan. “Kami harap tidak ada lagi halangan melintang,” tutupnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.