Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

21 Bulan Berturut-turut

Neraca Perdagangan Surplus Rp 13.295 T

Rabu, 16 Februari 2022 07:33 WIB
21 Bulan Berturut-turut Neraca Perdagangan Surplus Rp 13.295 T

RM.id  Rakyat Merdeka - Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus 930 juta dolar AS atau sekitar Rp 13.294 triliun (kurs Rp 14.300) pada Januari 2022.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto menerangkan, surplus terjadi setelah nilai ekspor tercatat 19,16 miliar dolar AS. Sedangkan impor tercatat 18,23 miliar dolar AS.

“Ini menjadi surplus neraca perdagangan 21 bulan beruntun. Sumbangan terbesar surplus ini dari sektor non-migas, yakni lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral serta besi dan baja,” terang Setianto saat konferensi pers virtual di Jakarta, kemarin.

Sementara, untuk negara penyumbang surplus terbesar, lanjut Setianto, masih didominasi Amerika Serikat, Filipina dan India.

Baca juga : Joss, Surplus Neraca Perdagangan Kembali Cetak Rekor Tertinggi Dalam 15 Tahun Terakhir

Menurut Setianto, surplus ke Amerika Serikat mencapai 1,96 miliar dolar AS, dengan komoditas utama penyumbang surplus yaitu, pakaian dan aksesoris rajutan serta pakaian dan aksesoris bukan rajutan.

Kemudian, surplus perdagangan dengan Filipina mencapai 537,8 juta dolar AS. Dengan komoditas penyumbang surplus terbesar adalah kendaraan dan bagiannya serta bahan bakar mineral.

Surplus perdagangan dengan India senilai 428,8 juta dolar AS, dengan komoditas penyumbang surplus utama, yakni lemak dan minyak hewan nabati, serta biji logam perak dan abu.

“Meski mencatatkan surplus, perdagangan Indonesia juga ada yang mengalami defisit. Tiga yang terbesar terjadi dengan China, Thailand dan Australia,” kata Setianto.

Baca juga : BI: Surplus Neraca Perdagangan Jaga Ketahanan Ekonomi

Dia menjabarkan, defisit perdagangan dengan China mencapai 2,2 miliar dolar AS. Komoditas utama penyumbang defisit, yaitu mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya. Termasuk mesin dan perlengkapan elektrik atau bagiannya.

Kemudian, perdagangan dengan Thailand mengalami defisit senilai 430,2 juta dolar AS dengan komoditas terbesar defisit, yakni plastik dan barang dari plastik, serta gula dan kembang gula.

Perdagangan dengan Australia juga defisit sebesar 233,6 juta dolar AS. Dengan komoditas terbesar defisit, yaitu serealia dan bahan bakar mineral. Selain perdagangan, BPS juga merilis data upah harian buruh tani.

Rata-rata upah nominal harian buruh tani pada Januari 2022 naik 0,72 persen menjadi Rp 57.595, dibanding Desember 2021 sebesar Rp 57.180.

Baca juga : Jumlah Uang Beredar Per November Tembus Rp 7.572 T

“Tertinggi ada di Kalimantan Utara, sebesar Rp 75.531 per hari. Sedangkan terendah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar Rp 32.219 per hari,” ungkap Setianto.

Untuk upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Januari 2022, naik 0,38 persen dibanding Desember 2021.

Setianto mengatakan, kenaikan itu menjadi Rp 91.682 per hari dari Rp 91.335 per hari. Sementara upah riil mengalami penurunan 0,18 persen, menjadi Rp 84.674 dari Rp 84.827 per hari.

Untuk upah Asisten Rumah Tangga (ART) di Januari 2022 juga mengalami kenaikan dari Desember 2021 sebesar 0,43 persen, menjadi Rp 428.422 dari Rp 426.588 per bulan. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.