Dark/Light Mode

LPEI Pamerkan 16 UKM Berorientasi Ekspor Di Presidensi G20

Jumat, 18 Februari 2022 10:21 WIB
LPEI ikut pada kegiatan Presidensi G20. (Foto: ist)
LPEI ikut pada kegiatan Presidensi G20. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan dalam peningkatan ekspor nasional mendapatkan kehormatan untuk ikut berpartisipasi pada perhelatan Presidensi G20.

Sejumlah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berorientasi ekspor yang di antaranya merupakan hasil program Coaching Program for New Exporter (CPNE) atau program rintisan ekspor baru dihadirkan untuk menunjukan ketahanan UKM di tengah pandemi Covid-19.

"Pada Presidensi G20 ini, LPEI menghadirkan 16 UKM terpilih dimana di antaranya merupakan hasil program Jasa Konsultasi yaitu CPNE," ujar Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso di Jakarta, Jumat (18/2). 

Baca juga : Dinilai Gaul Dengan Milenial, Komunitas Vespa Dukung Gus Muhaimin Presiden 2024

CPNE merupakan sebuah program pelatihan berkelanjutan selama 1 tahun atau inklusi keuangan kepada para UKM berorientasi ekspor yang bertujuan agar dapat melahirkan eksportir baru. 

"Kehadiran mereka pada Presidensi G20 menunjukan ketahanan para UKM menghadapi badai pandemi Covid-19 yang telah terjadi selama kurang lebih 2 tahun terakhir,” sambung Rijani. 

UKM berorientasi ekspor hasil program CPNE ini bisa ditemui pada stand Rumah Joglo dan Rumah Minahasa di pameran yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan. Produk yang ditawarkan cukup variatif seperti fashion, kerajinan tangan dan dekorasi rumah, sampai dengan aksesoris.

Baca juga : Dukung Perbaikan Gizi, Bulog Berkomitmen Support Kegiatan PWI

"Lebih uniknya lagi, alat tenun bukan mesin (ATBM) dari salah satu mitra binaan yang memproduksi kain sarung diboyong langsung ke JCC dan menarik perhatian sejumlah delegasi, bahkan Menteri Keuangan," lanjut Rijani. 

Dilanjutkannya, program Jasa Konsultasi, CPNE merupakan salah satu mandat Pemerintah melalui Undang-Undang kepada LPEI untuk menciptakan eksportir baru. 

Program pendampingan dan pelatihan selama 1 tahun ini juga tetap dilakukan LPEI pada masa Pandemi Covid-19 dan telah melahirkan lebih dari 2.000 alumni. 

Baca juga : Macan Kemayoran Masih Ompong, Presiden Klub Ancam Cuci Gudang

"Harapannya tentu adalah inklusi keuangan yang berkelanjutan kepada UKM dapat terakselerasi khususnya terkait ekspor sesuai dengan salah satu agenda finance track pada Presidensi G-20 Indonesia yaitu “Financial Inclusion: Digital and SMEs"," tegas Rijani. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.