Dark/Light Mode

Lasuna Eja, Varietas Bawang Merah Baru yang Produktivitasnya Sangat Tinggi

Selasa, 18 Juni 2019 14:37 WIB
Petani bawang merah Lasuna Eja di Bantaeng (Foto: Humas Kementan)
Petani bawang merah Lasuna Eja di Bantaeng (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Satu lagi calon varietas lokal siap meramaikan keragaman jenis bawang merah Indonesia. Calon varietas itu diberi nama Lokana. Meskipun belum dilepas sebagai varietas unggul, bawang ini dikembangkan secara luas oleh petani di wilayah Kecamatan Uluere, Erenmerasa dan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng dengan ketinggian berkisar 800-1.400 m dpl. Bawang merah yang dalam bahasa daerah disebut “Lasuna Eja” ini mencapai luas pertanaman lebih dari 1.500 hektare setiap tahunnya.

"Awalnya petani bawang merah di sini mendatangkan benih dari Surabaya. Saat itu kita tidak tahu persis nama varietasnya namun ada sebagian yang menyebutkan kemungkinan berasal Filipina," tutur M Nasir, salah satu petani. 

Baca juga : Pasokan Cabe dan Bawang Merah Cukup, Harga Stabil

Setelah dikembangkan hampir dua dasarwarsa, jenis bawang merah ini telah beradaptasi dengan lingkungan lokal. Prof Sobir dari Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB menyatakan bahwa calon varietas asal Bantaeng ini secara fisik memiliki perbedaan dengan varietas super phillip ataupun batu ijo. Karakter buahnya cenderung lebih lonjong dibanding kedua varietas tersebut yang bentuknya lebih bulat. 

"Satu lagi yang lebih menarik dari calon varietas ini adalah potensi produksinya yang dapat mencapai lebih dari 20 ton per hektare umbi kering. Provitas ini jauh melampaui dari provitas super philip yang rata-rata 17,6 ton per hektare umbi kering maupun batu ijo yang berkisar 18,5 ton per hektare," jelas Sobir.  

Baca juga : Setan Merah Mau Lego Empat Pemain

Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Sukarman mengungkapkan komitmennya untuk mempercepat proses pendaftaran bawang merah lokana. "Melihat potensi dan prospek pengembangannya, kami melihat bahwa calon varietas lokana ini memiliki keunggulan kompetitif dan komperatif sebagai varietas bawang merah. Salah satu pilihan khususnya yang dapat ditanam di daerah dataran medium sampai tinggi," ujar Sukarman, saat berkunjung Desa Bonto Lojong, Kecamatan Uluere.

Sukarman meyakinkan, Tim Penilai dan Pendaftaran Varietas Hortikultura akan terus mendorong dan memfasilitasi percepatan pelepasan calon varietas ini menjadi varietas. "Sehingga bisa digunakan secara luas tidak hanya di wilayah Bantaeng tetapi juga di berbagai tempat sentra produksi bawang merah di Indonesia,” imbuh Sukarman yang juga ketua TP2V Hortikultura itu.

Baca juga : Luas Tanam Naik Signifikan, Swasembada Bawang Putih 2021 Bukan Mimpi Lagi

Petani bawang merah dan masyarakat di Bantaeng menaruh harapan besar agar calon varietas ini dapat segera dilepas sebagai varietas baru. Dengan dilepasnya varietas ini tentunya selain memberikan kepastian usaha bawang merah, juga akan menjadi ikon baru kebanggaan daerah. 

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng, Rahmania, menyampaikan harapan dan keinginannya agar pemerintah provinsi dan pusat dapat memfasilitasi proses pendaftaran dan pelepasan calon varietas asli daerahnya. “Kami memohon dukungan Dinas Pertanian Provinsi dalam hal ini BPSB Sulsel, PKHT IPB dan tentunya Tim TP2V Direktorat Perbenihan Hortikultura untuk membantu percepatan pendaftaran dan pelepasan lokana ini. Kami segera melengkapi atau memperbaiki dokumen pengajuan calon varietas sekiranya dalam pengajuannya masih terdapat dokumen yang dirasa kurang lengkap," paparnya.  [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.