Dark/Light Mode

Bernilai Fantastis, Tahun Ini Creator Economy Jadi Industri Digital Yang Menjanjikan

Senin, 21 Februari 2022 13:28 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pekan lalu, Raffi Ahmad (Raffi) dan Nagita Slavina (Gigi) mendominasi perbincangan di media sosial setelah menjadi “The Sultans of Content” di sampul sebuah majalah, edisi Februari 2022.

Kerap memamerkan kesehariannya di akun YouTube RANS Entertainment, pasangan entertainer ini kini melejit sebagai pengusaha, dengan mengembangkan rumah produksi Rans Entertainment yang membawahi RANS Music, RANS Animation, RANS FC, dan sederet usaha lainnya.

Terpincut dengan potensi pertumbuhan bisnisnya, EMTEK sebagai salah satu grup media terbesar di Indonesia pun menginvestasikan dana sebesar Rp 248 miliar kepada RANS Entertainment pada November 2021.

Baca juga : Bos BRI: UMKM Penyelamat Ekonomi Indonesia

Melejitnya kesuksesan Raffi dan Gigi di dunia konten tidak lepas dari peningkatan konsumsi digital di Indonesia. Newzoo, penyedia games market data menyebut, Indonesia menempati posisi keempat di dunia dengan 170,4 juta pengguna smartphone (61,74 persen populasi) pada 2020.

Sementara www.datereportal.com mengungkapkan, ada 191,4 juta pengguna media sosial di Indonesia pada Januari 2022 (+12,6 persen antara 2021 dan 2022).

Masifnya konsumsi digital Indonesia ini menjadi ladang subur bagi siapa pun untuk menjadi kreator dan mengeksplorasi konten, serta menggaet jumlah pengikut yang besar.

Baca juga : Dipo Alam: Ironis, Kok Politik Industrialisasi Ditinggalkan..!

Ketenaran para pemengaruh (influencer) mikro-makro ini pun diikuti oleh peluang penghasilan lain, seperti brand deals, kolaborasi merek, hingga produksi platform dan bisnis sendiri.

Jacopi Paoletti, co-founder, manager CreationDose menyebutnya sebagai creator economy, saat para figur dengan bakat spesifik menciptakan konten sendiri. Tidak main-main, Influencer Marketing Hub (2022) memperkirakan total valuasi creator economy mencapai 104 miliar dolar AS pada 2022.

Sebagai industri yang Forbes sebut layak dicermati perkembangannya pada 2022, creator economy juga memunculkan berbagai usaha baru, termasuk agensi pemasaran kreator/influencer, sebagai salah satu penyokong ekosistem industri.

Baca juga : Kemenperin Fokus Substitusi Impor Di Sektor Industri Kimia

Alex Wijaya, Co-CEO Famous Allstars (FAS), perusahaan influencer marketing, yang juga salah satu pionir penggerak industri creator economy di Indonesia menyebut, creator economy memiliki prospek untuk menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi digital pada masa depan.

"Prospek industri ini sangat, sangat besar. Dengan posisi web 2.0 sekarang saja, creator economy sudah menjadi bagian besar dari ekonomi digital sekarang," ujar Alex saat dihubungi wartawan, Senin (21/2).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.