Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Biofuel Diterima Negara G20, Aprobi Acungi Jempol Kinerja Jonan dan Siti

Kamis, 20 Juni 2019 12:21 WIB
Ketua Umum Aprobi MP Tumanggor saat menghadiri Konferensi G20 di Karuizawa, Jepang, akhir pekan lalu. (Foto: Kartika Sari/Rakyat Merdeka)
Ketua Umum Aprobi MP Tumanggor saat menghadiri Konferensi G20 di Karuizawa, Jepang, akhir pekan lalu. (Foto: Kartika Sari/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) mengapresiasi langkah dan perjuangan pemerintah yang berhasil menjadikan biofuel sebagai energi terbarukan yang dapat digunakan negara-negara anggota G20. Capaian ini akan meningkatkan kinerja industri sawit di Tanah Air.

Ketua Umum Aprobi MP Tumanggor mengatakan, keberhasilan ini tidak lepas dari lobi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya. Pada pertemuan G20 di Jepang pada 16-17 Juni lalu, kedua menteri ini berhasil meyakinkan menteri-menteri energi dan lingkungan negara-negara G20 untuk menerima biofuel sebagai energi terbarukan.

Baca juga : Cek Arus Balik Di Stasiun Madiun, BKS Acungi Jempol Pelayanan KAI

“Kerja keras kedua menteri ini tentunya adalah dorongan dari kemauan Presiden Jokowi yang selalu berbicara pada setiap pertemuan bilateral dengan para kepala negara baik di dalam negeri, maupun pada saat beliau melakukan kunjungan ke luar negeri,” ujar Tumanggor kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, Kamis (20/6).

Menurut dia, keputusan diterimanya penggunaan biofuel oleh G20 berdampak pisitif bagi kemajuan industri dan usaha perkebunan sawit Indonesia. Pertama, melalui peningkatan penggunakan biofuel, maka kapasitas industri biofuel Indonesia dapat ditingkatkan. Kedua, lanjut Tumanggor, industri biofuel Indonesia dapat menyerap produksi Crude Palm Oil (CPO) yang terus meningkat. Pada tahun ini diperkirakan Industri dalam negeri dapat memproduksi sekitar 42 juta ton.

MP Tumanggor (kiri), foto bareng delegasi Indonesia saat meninjau pameran di sela-sela acara Konferensi G20 di Karuizawa. (Foto: Kartika Sari/Rakyat Merdeka).

Baca juga : Putra Nababan, Mardani, Lulung Lolos Ke Senayan

Ketiga, harga CPO dapat terus dipertahankan agar tidak turun. Sedangkan keempat, kata Komisaris Wilmar ini, ekspor biofuel dapat ditingkatkan. “Dan, terakhir adalah komitmen COP 21 Paris untuk menurunkan emisi dapat dicapai. Termasuk penurunan emisi yang disepakati dalam komitmen G20 di Karijawa, Jepang 2019,” ungkapnya.

COP Paris 21 atau 21st Conference of the Parties to the United Nations Framework Convention on Climate Change alias konferensi ke-21 dari negara-negara yang telah meratifikasi Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim.

MP Tumanggor mencoba mesin penukaran uang di Karuizawa. (Foto: Kartika Sari/Rakyat Merdeka).

Baca juga : Soal Temuan Uang di Ruang Kerjanya, Lukman Berkelit

Tumanggor menambahkan, diterimanya penggunaan biofuel untuk negara-negar G20 juga memberikan dampak positif dan sebagai jawaban terhadap tuduhan-tuduhan yang dilakukan oleh Uni Eropa bahwa industri sawit melakukan perusakan lingkungan.

“Padahal pemerintahan Jokowi telah melakukan moratorium perizinan perkebunan sawit dan pelepasan kawasan hutan untuk Sawit,” pungkas Tumanggor. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :