Dark/Light Mode

Naik 29 Persen, Triputra Agro Persada Kantongi Laba Bersih Rp 1,19 T

Jumat, 25 Maret 2022 07:57 WIB
Gedung Triputra Agro Persada. (Foto: Istimewa)
Gedung Triputra Agro Persada. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mempublikasikan hasil Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2021.

Perseroan membukukan kenaikan laba bersih sebanyak 29 persen menjadi Rp 1,19 triliun, sementara EBITDA meningkat 17 persen menjadi Rp 2,2 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Peningkatan ini disebabkan hasil produksi yang stabil karena mayoritas umur tanaman berada pada usia produktif, beban produksi yang terkontrol, dan peningkatan harga jual komoditas.

Baca juga : Di Tengah Pandemi, WOM Finance Bukukan Laba Bersih Rp 110 M

“Walaupun pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, efek water deficit 2019 yang berakibat pada produksi di 2021 khususnya di kuartal keempat, TAPG tetap mempertahankan kinerja yang lebih baik untuk di tahun 2021, " ujar Presiden Direktur TAPG, Tjandra Karya Hermanto, dalam keterangannya, Jumat (25/3).

Tjandra menambahkan, poduksi Perseroan berjalan dengan stabil, ditambah dengan harga Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) yang tinggi, kemudian disertai beban produksi yang terkontrol sehingga hasil yang diperoleh meningkat tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pada Desember 2021, Perseroan telah menambah 1 (satu) Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang berlokasi di Kalimantan Tengah. PKS ini memiliki kapasitas produksi sebanyak 45 ton/jam, sehingga total PKS, baik perusahaan anak dan perusahaan asosiasi sebanyak 17 unit dengan total kapasitas produksi mencapai 950 ton/jam.

Baca juga : Tertinggi, Pupuk Kaltim Kantongi Laba Rp 6,17 T

Hingga 31 Desember 2021, Tjandara mengatakan total aset TAPG naik 1 persen menjadi Rp12,4 triliun, hal ini disebabkan oleh kenaikan interest in joint venture dan aktiva tetap.

Total kewajiban turun 18 persen menjadi Rp 4,6 triliun khususnya penurunan pinjaman dari bank yang berdampak pada penurunan beban keuangan dan sejalan dengan program Perseroan untuk memperkuat struktur keuangan. Perseroan optimis akan dapat terus berkembang di tahun 2022.

Ini dikarenakan umur tanaman yang mayoritas masih berada pada umur produktif dengan rata-rata mencapai 11,3 tahun per 31 Desember 2021 akan memberikan pertumbuhan produksi yang signifikan.

Baca juga : Umumkan IPO, Teladan Prima Agro Targetkan Dana Rp 1,3 T

"Selain itu, iklim yang kondusif selama tahun 2020 hingga 2021, praktik Best Agronomic Practices dan pemupukan yang optimal menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan produksi Perseroan di tahun 2022.” ujar Tjandra.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.