Dark/Light Mode

Resmikan SPKLU Ultra Fast Charging Pertama Di RI

Jokowi: KTT G20 Bakal Jadi Showcase, Indonesia Terdepan Dalam Pengembangan Kendaraan Listrik

Jumat, 25 Maret 2022 11:40 WIB
Presiden Jokowi (kedua kanan) saat berpidato dalam acara peresmian SPKLU Ultra Fast Charging di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/3). (Foto: YouTube)
Presiden Jokowi (kedua kanan) saat berpidato dalam acara peresmian SPKLU Ultra Fast Charging di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/3). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menegaskan, Presidensi G20 adalah kesempatan yang sangat baik bagi kita untuk menunjukkan berbagai komitmen terhadap pengurangan emisi CO2. Melalui penggunaan mobil listrik selama KTT G20.

Juga sekaligus sebagai showcase bahwa negara kita menjadi negara terdepan, dalam pengembangan kendaraan listrik.

 

Presiden Jokowi (kanan) bersama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam simulasi prosesi charging kendaraan, sebagai tanda peresmian SPKLU Ultra Fast Charging pertama di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/3). (Foto: YouTube)

 

Baca juga : Resmikan Pabrik Hyundai, Jokowi Dorong Pengembangan Mobil Listrik

"Semua ini harus kita tampilkan. Mulai dari hulu di industri baterai dan komponen lainnya, sampai hilir pada penyiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan home charging," papar Jokowi dalam peresmian SPKLU ultra fast charging di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/3).

"Kita tunjukkan kepada dunia, bahwa ekosistem kendaraan listrik di Indonesia tengah tumbuh dan berkembang cepat," imbuhnya.

Jokowi mengaku happy, karena PLN telah menyiapkan 60 SPKLU ultra fast charging 200 kilowatt, SPKLU ultra fast charging yang pertama di Indonesia dan 150 titik fasilitas home charging yang akan digunakan oleh seluruh delegasi.

Seperti dilaporkan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, SPKLU ultra fast charging memiliki berbagai keunggulan. Pengisian dayanya sangat cepat. Hanya memerlukan waktu kurang dari 30 menit untuk satu kendaraan.

Baca juga : Presidensi G20 Jadi Ajang Indonesia Buktikan Komitmen Peningkatan Literasi

Distribusi bebannya dinamis. Sehingga, dapat mempercepat pengisian daya dua mobil listrik, apabila diisi secara bersaman.

"Saya ingin menegaskan kembali, kendaraan listrik adalah bagian dari desain besar transisi energi, dari energi fosil ke energi baru terbarukan," ucap Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, ketergantungan kita terhadap BBM yang merupakan energi fosil kini semakin tinggi. 

Dan hingga saat ini, pemenuhan kebutuhan BBM kita masih impor.

Baca juga : Jokowi Pede Indonesia Rajai Kendaraan Listrik

"Ini membebani defisit negara, APBN, defisit transaksi berjalan, dan neraca perdagangan. Oleh sebab itu, kondisi ini tidak bisa kita diamkan. Kita harus mencari cara untuk mewujudkan kemandirian energi," tegasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.