Dark/Light Mode

Pendingin Tenaga Gas

Solusi Hemat Dan Ramah Lingkungan Dari Subholding Gas Pertamina

Rabu, 6 April 2022 21:11 WIB
Pendingin Tenaga Gas Solusi Hemat Dan Ramah Lingkungan Dari Subholding Gas Pertamina

RM.id  Rakyat Merdeka - Gas bumi sebagai energi ramah lingkungan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pada alat pendingin ruangan atau chiller. Teknologi ini dikembangkan oleh afiliasi Subholding Gas Pertamina, PT Permata Karya Jasa (Perkasa). Sinergi dan inovasi dalam Subholding Gas Group tersebut sebagai bagian dari upaya meningkatkan value chain gas bumi.

Beberapa target customer chiller di antaranya hotel, bandara, kantor, mall, rumah sakit, dan data center. Chiller ini dapat membantu penghematan energi sampai 30 persen dibandingkan chiller konvensional. Dan, hemat pemakaian listrik sampai 70 persen.

Direktur Utama PT Perkasa Adhi Lingga Harymurti menjelaskan, chiller juga dapat digunakan untuk pendingin ruang operasional pabrik maupun ruangan kantor. Chiller berbahan bakar gas bumi ini memiliki sejumlah kelebihan. Pertama, ramah lingkungan. vhiller ini menggunakan refrigerant berupa air dan Lithium bromide (Libr) bukan freon. Seperti diketahui, freon yang dihasilkan oleh pendingin konvensional dapat merusak ozon.

Baca juga : Puan Pengen Pemulihan Ekonomi Dirasakan Rakyat, Jangan Cuma Di Atas Kertas

“Kedua, green energy, karena berbahan bakar gas sehingga layak untuk diaplikasikan secara lebih luas di masyarakat. Dqn, kelebihan ketiga, dapat menggunakan bahan bakar dari panas buang pembangkit (exhaust),” jelas Adhi, Rabu (6/4).

Dengan memanfatkan panas buang pembangkit, papar Adhi, dapat meningkatkan efisiensi. Panas buang tersebut bisa diolah dengan chiller untuk menghasilkan udara dingin.

“Misalnya gas engine dari sebuah pabrik. Gas engine itu menghasilkan listrik mandiri, selain PLN. Dari situ pasti ada gas buangnya yang lebih dari 300 derajat. Itu bisa digunakan untuk energi chiller. Maka bisa disebut juga dengan absorption chiller atau menyerap panas dari sebuah pembangkit,” jelas Adhi.

Baca juga : Ngeri! Peneliti Temukan Mikroplastik Dalam Darah Manusia Untuk Pertama Kalinya

Selain itu, hot water (90. d.d 180 derajat celsius) dan steam (0 sampai 10 Bar) dari sebuah pabrik juga dapat digunakan sebagai energi chiller. Dari beberapa sumber energi tersebut (multi energy) dapat menghasilkan multi output yaitu cooling (pendingin), heating (pemanas), dan hot water.

“Dari satu alat kita bisa menghasilkan tiga output, cooling, heating, dan hot water. Khusus heating tidak dihidupkan di Indonesia, karena khusus untuk negara empat musim. Hot water biasanya digunakan dengan simultan ketika di hotel. Satu alat (chiller) bisa menghasilkan udara dingin untuk ruangan dan hot water untuk shower. Jadi tidak perlu lagi pakai boiler lagi,” papar Adhi.

Ditambahkannya, chiller lebih safety (aman), karena cara kerjanya bersifat vacuum bukan tekanan sehingga kemungkinan terjadi ledakan sangat rendah. Terakhir, chiller telah lulus uji ketahanan gempa hingga 9 SR. Ketika ada gempa, solution yang ada di dalamnya tetap stabil dan sehingga tetap bisa berfungsi dengan baik. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.