Dark/Light Mode

Ngeri! Peneliti Temukan Mikroplastik Dalam Darah Manusia Untuk Pertama Kalinya

Senin, 28 Maret 2022 23:47 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Para ilmuwan untuk pertama kalinya menemukan mikroplastik dalam darah manusia. Temuan ini berdasarkan hasil studi ilmiah yang mendapati 77 persen sampel darah mengandung polusi mikroplastik.

Studi tentang darah ini menurut jurnal Environment International, dilakukan berdasarkan instruksi Common Seas dan dipimpin ilmuwan dari Vrije Universiteit, Amsterdam.

Dalam prakteknya, para ilmuwan menyebut, mikroplastik berjenis polietilena tereftalat (PET) adalah jenis plastik yang paling banyak ditemukan pada aliran darah manusia.

Plastik jenis ini adalah plastik yang paling sering digunakan untuk memproduksi botol minuman, kemasan makanan dan pakaian. Temuan itu juga menunjukkan bahwa partikel-partikel tersebut mampu menjalar ke seluruh tubuh, dan tidak menutup kemungkinan bersarang di organ-organ tubuh.

Baca juga : Airlangga Pastikan Pemerintah Jaga Pasokan Pangan Selama Ramadan

Temuan baru ini didapat setelah ilmuwan menguji 22 sampel darah orang untuk mengetahui kandungan lima jenis plastik, yakni polimetil metakrilat (PMMA), polipropilena (PP), polistirena (PS), polietilena (PE), dan polietilena tereftalat (PET).

Hasilnya, dari 22 sampel darah yang diuji, sebanyak 17 diantaranya mengandung sejumlah besar partikel plastik. Para pegiat yakin bahwa temuan baru ini menimbulkan kekhawatiran serius terhadap kesehatan.

Apalagi setelah diketahui partikel plastik dapat diangkut ke organ lainnya melalui aliran darah dan dapat menyebabkan respons peradangan.

Mereka menyebut partikel mikroplastik itu bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, air, serta udara yang dihirupnya.

Baca juga : Beko Komitmen Lahirkan Produk Rumah Tangga yang Ramah Lingkungan

Temuan ini tentu saja wajib menjadi kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Karena polusi plastik di Indonesia sangat tinggi dengan sampah plastik berada di sungai, di laut, di darat dan di daerah pertanian.

Hal ini meningkatkan kemungkinan dikonsumsi hewan ternak dan ikan yang kemudian dimakan manusia. Selain itu, di Indonesia, plastik sering bersentuhan dengan makanan misalnya, sayuran, buah-buahan, air, minuman ringan, daging, dan ikan.

Sehingga, cara terbaik untuk mengurangi paparan mikroplastik itu adalah dengan mengurangi jumlah sampah plastik. Namun, Indonesia memiliki masalah plastik yang luas dan berkembang karena infrastruktur pengelolaan limbah yang buruk, kurangnya alternatif plastik yang layak, dan impor limbah.

Indonesia adalah rumah bagi dua sungai paling tercemar di dunia dan lebih dari 80 persen kota di Indonesia akan kehabisan ruang TPA dalam tiga tahun ke depan.

Baca juga : Dubes Hamianin: Rusia Itu Pembohong

"Sampah plastik mengambil alih negara kita. Melalui karya kami, kami melihat secara langsung kehancuran lingkungan, sosial, dan ekonomi yang disebabkan oleh aliran plastik ke sungai Brantas. Sungguh mengejutkan mengetahui hari ini bahwa plastik juga ada dalam darah kita, mengalir melalui tubuh kita," kata Chief Operating Officer Common Seas Indonesia, Celia Siura dalam keterangannya, Senin (28/3).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.