Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Transformasi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) berbuah manis. Tak tanggung-tanggung, perseroan mencatatkan sejarah kinerja keuangan. Laba konsolidasi tahun 2021 tembus Rp 4,64 triliun atau meningkat 500 persen dari tahun sebelumnya.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani menjelaskan, pada 2020 perseroan justru rugi Rp 1,14 triliun. Artinya, ada Rp 5,73 triliun kenaikan laba. Rinciannya, dari penjualan Rp 53,57 triliun atau 32 persen di atas pencapaian tahun lalu.
Sementara itu, EBITDA tercatat Rp 14,18 triliun, atau naik sebesar 206,69 persen dibandingkan tahun lalu, atau 124,26 persen di atas yang dianggarkan pada tahun 2021.
Peningkatan kinerja ini adalah buah dari keberhasilan program transformasi yang telah dijalankan perusahaan sejak 2 tahun terakhir.
Kata Ghani, transformasi ini berdampak positif pada kinerja PTPN Group. Laba bersih ditopang peningkatan pendapatan perusahaan, dari Rp 39,39 triliun pada 2020 menjadi 53,57 triliun atau naik 36 persen.
Baca juga : Terus Berinovasi, TAF Sabet Merek Keuangan Digital Terpopuler
"Kami akan terus memacu pertumbuhan pendapatan usaha, melalui peningkatan produksi dan produktivitas, serta optimalisasi operasional baik di hulu maupun hilir. Pada komoditas tebu dan gula misalnya, kami akan fokus meningkatkan produktivitas lahan tebu serta merevitalisasi pabrik gula melalui anak perusahaan yang kami dirikan yaitu PT Sinergi Gula Nusantara," terangnya di Jakarta, Selasa (12/4).
Restrukturisasi organisasi, utang, program transformasi EBITDA dan digital, menjadi faktor utama keberhasilan transformasi PTPN Group. Restrukturisasi organisasi dilakukan dengan mengubah dari sebelumnya strategic holding menjadi operating holding.
Selain itu, PTPN Holding melakukan transformasi digital sehingga dapat mengeskalasi tingkat efisiensi dan efektivitas pekerjaan agar lebih optimal. Salah satu program kunci transformasi yang paling berperan adalah restrukturisasi utang, PTPN Holding melakukan perbaikan kinerja keuangan agar tercapai bisnis yang berkelanjutan, komprehensif, dan transparan.
Manajemen PTPN Group mampu memperbaiki kesehatan finansial perusahaan. Salah satunya adalah menurunkan liabilitas jangka pendek melalui program restrukturisasi utang kepada perbankan.
Pada tahun 2020, total liabilitas jangka pendek jatuh tempo sebesar Rp 38,19 triliun, pada tahun 2021 turun menjadi Rp 20,03 triliun. Turunnya liabilitas jangka pendek ini membuat manajemen mampu membiayai ekspansi bisnis, dan memperbaiki arus kas (cash flow), serta memberikan ruang kepada perusahaan untuk meningkatkan belanja modal.
Baca juga : Teman Sandi Gelar Lomba Adzan Hingga Cerdas Cermat Islami Di Banten
"Program Transformasi EBITDA yang mulai digulirkan pada awal triwulan II tahun 2021, juga memberikan kontribusi signifikan. Inisiatif strategis berupa transformasi EBITDA dilakukan melalui implementasi program-program. Hasilnya adalah tercapainya peningkatan revenue dan efisiensi biaya dan operasional dengan melakukan perbaikan-perbaikan fundamental untuk keberlangsungan bisnis sehingga dapat menjadi juara," terang Ghani.
Penerapan operational excellence secara konsisten telah memberikan dampak kepada peningkatan kinerja operasional. Pada 2021 total produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit mencapai 12,47 juta ton, meningkat 13,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Peningkatan produksi TBS diikuti oleh peningkatan produksi Crude Palm Oil (CPO) sebesar 2,68 juta ton, meningkat 12,57 persen dibandingkan pada tahun 2020.
Di samping itu terjadi peningkatan produktivitas TBS dan CPO masing-masing menjadi 21,07 ton/ha dan 4,83 ton per ha, atau masing-masing meningkat 7,18 persen dan 7,51 persen dari tahun 2020. T
erhadap Harga Pokok Produksi (HPP) komoditi sawit terjadi penurunan dari Rp 4.161 per kg menjadi Rp 3.956.
Baca juga : Kinerja Produsen SCHOKO Moncer, Laba Bersih Tembus 200 Persen
"Program transformasi yang kami lakukan terbukti mampu mengakselerasi peningkatan produksi dan produktivitas komoditi utama PTPN yang berdampak pada semakin baiknya kinerja finansial perusahaan. Hal ini tidak terlepas juga dari kenaikan harga jual rata-rata komoditi PTPN Group terutama untuk komoditi sawit," ungkap Ghani.
Manajemen mengapresiasi kerja keras dan dedikasi seluruh karyawan PTPN Group yang telah menjalankan transformasi sumber daya manusia dan menjalankan prinsip operasional perusahaan yang efektif dan efisien. Kinerja karyawan adalah tulang punggung pertumbuhan laba perusahaan hingga mampu meraup laba Rp 4,64 triliun. [MEN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya