Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Regulator Hingga Industri Kompak Percepat Industri Produk Halal Di Indonesia

Jumat, 15 April 2022 07:07 WIB
Talkshow bertema Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah Untuk Mewujudkan Indonesia Sebagai Pusat Produsen Halal Terkemuka Dunia, yang digelar Infobank bekerja sama dengan KNEKS, Kamis (14/4). (Foto: Istimewa)
Talkshow bertema Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah Untuk Mewujudkan Indonesia Sebagai Pusat Produsen Halal Terkemuka Dunia, yang digelar Infobank bekerja sama dengan KNEKS, Kamis (14/4). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah pemangku kepentingan dan regulator telah menyiapkan strategi, agar ekonomi syariah Tanah Air, menjadi salah satu penunjang pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19. Di mana tahun ini juga diproyeksikan menjadi tahun percepatan pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.

Bank Indonesia (BI) sebagai regulator pun menilai bahwa upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia masih jauh dari kata maksimal.

Baca juga : Ramadhan Hingga Idul Fitri, Stok Dan Harga Pangan Di Kalsel Aman

Karenanya, BI mendukung penuh rencana Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk mendorong Indonesia tampil menjadi pusat produsen produk halal dunia pada tahun 2024 mendatang.

Dari laporan Indonesia Halal Markets Reports 2021/2022, dengan mendorong pertumbuhan ekspor produk halal, Foreign Direct Investment (FDI) dan substitusi impor, Indonesia berpotensi meningkatkan PDB nasional sebesar 5,1 miliar dolar AS per tahun. Hal ini menunjukan, kapabilitas dan kapasitas Indonesia dalam menggarap pasar halal sangatlah besar.

Baca juga : Sukur Rilis Lagu Satu Hati Untuk Indonesia

Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI Prijono mengatakan, Indonesia sudah cukup lama memiliki potensi terpendam terkait pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Namun seiring berjalannya waktu, potensi tersebut tak kunjung bisa dimaksimalkan lantaran sejumlah hal.

Baca juga : Gandeng Kadin, KKP Genjot Investasi Berbasis Ekonomi Biru Di Indonesia

"Tugas kita adalah bagaimana potensi ini tidak hanya berhenti pada potensi, melainkan bisa benar-benar diwujudkan di dunia nyata. Salah satunya adalah dengan kita berupaya menjadi pusat produsen halal dunia," ujar Prijono, dalam Talkshow bertema Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah Untuk Mewujudkan Indonesia Sebagai Pusat Produsen Halal Terkemuka Dunia, yang digelar Infobank bekerja sama dengan KNEKS, Kamis (14/4).

Untuk itu, lanjut dia, BI sangat berkepentingan untuk turut mengambil peran dalam menggerakkan ekosistem ekonomi syariah nasional agar dapat membangun industri produk halal yang memadai dan berkualitas di Indonesia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.