Dark/Light Mode

Laba Kuartal I-2022 Terkerek 23,89 Persen

Transformasi Digital BTN Sukses Gaet Nasabah Baru

Sabtu, 23 April 2022 07:30 WIB
Jajaran direksi Bank Tabungan Negara Tbk Persero atau BTN, Direktur Utama Haru Koesmahargyo (kanan), Wakil Direktur Utama Nixon LP Napitupulu (kedua kiri), Direktur Finance Nofry Rony Poetra (tengah), Direktur Asset Management Elisabeth Novie Riswanti (kedua kanan), dan Direktur Risk Management Setiyo Wibowo, berbincang di sela acara paparan kinerja Bank BTN Kuartal I-2022, di Jakarta, kemarin. (Foto: AMA/RM).
Jajaran direksi Bank Tabungan Negara Tbk Persero atau BTN, Direktur Utama Haru Koesmahargyo (kanan), Wakil Direktur Utama Nixon LP Napitupulu (kedua kiri), Direktur Finance Nofry Rony Poetra (tengah), Direktur Asset Management Elisabeth Novie Riswanti (kedua kanan), dan Direktur Risk Management Setiyo Wibowo, berbincang di sela acara paparan kinerja Bank BTN Kuartal I-2022, di Jakarta, kemarin. (Foto: AMA/RM).

 Sebelumnya 
“Atau tumbuh 9,01 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 122,96 triliun,” sebut Haru.

Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 5,16 persen menjadi Rp 84,28 triliun pada kuartal I-2022, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 80,14 triliun.

“Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Maka itu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) kami terus membaik,” sebut Haru.

Baca juga : Stafsus Menkominfo: Transformasi Digital Pendidikan Kunci Penerus Peradaban

NPL Gross BTN berada di level 3,6 persen, lebih rendah dari sebelumnya di level 4,25 persen. Sedangkan NPL Nett sebesar 1,28 persen, turun dari posisi 1,94 persen.

Tak hanya itu, sambung Haru, kenaikan kredit berdampak pada pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) yang tumbuh 28,81 persen pada kuartal I-2022, menjadi Rp 3,57 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,77 triliun.

Kemudian lonjakan NII tersebut membuat rasio Net Interest Margin (NIM) BTN juga mengalami kenaikan dari 3,31 persen pada akhir Maret 2021, menjadi 4,29 persen di kuartal I-2022.

Baca juga : Bamsoet Minta Pimpinan Baru OJK Percepat Transformasi Digital Sektor Keuangan

Menurut Haru, meski rasio NPL mengalami perbaikan, BTN pada kuartal I-2022 tetap menaikkan rasio cadangan atau Coverage Ratio menjadi 146,73 persen dari 115,93 persen pada kuartal I-2021.

Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), Haru mengungkapkan pada kuartal I-2022 perolehan DPK BTN mencapai Rp 290,53 triliun. Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA (Current Account Saving Account) mencapai Rp 128,26 triliun. Alias naik 13,85 persen dibandingkan akhir Maret 2021 sebesar Rp 112,66 triliun.

“Kenaikan CASA yang cukup tinggi tersebut membuat porsi dana murah mengalami kenaikan menjadi 44,15 persen dari total DPK BTN pada kuartal I-2022,” jelasnya.

Baca juga : Teten Tegaskan E-Commerce Harus Dibanjiri Produk UMKM

Haru menegaskan, kenaikan dana murah BTN berhasil menekan biaya dana atau cost of fund BTN pada kuartal I-2022 menjadi 2,41 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,69 persen.

Fokus BTN dalam menggenjot perolehan dana murah dan memangkas dana mahal, kata Haru, telah membuat total deposito perseroan mengalami penurunan 10,96 persen menjadi Rp 162,27 triliun pada kuartal I-2022 jika dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 182,25 triliun.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.