Dark/Light Mode

Triwulan I-2022

Kinerjanya Moncer, BSI Kantongi Laba Bersih Rp 987 M

Kamis, 28 April 2022 15:36 WIB
Paparan kinerja BSI triwulan I-2022. (Foto: Ist)
Paparan kinerja BSI triwulan I-2022. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kian memantapkan posisinya dalam menggarap bisnis keuangan syariah di kawasan Timur Tengah. Hal ini tercermin dengan raihan kinerja triwulan I-2022 yang positif. Laba bersih BSI mampu tumbuh 33,18 persen mencapai Rp 987,68 miliar sepanjang triwulan I-2022.

Menurut Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, capaian tersebut membuktikan kondisi ekonomi Indonesia semakin pulih dari dampak krisis ekonomi akibat pandemi. Tak hanya itu, kinerja positif BSI itu membuktikan pula literasi dan inklusi perbankan syariah di Tanah Air, semakin meningkat dan mendorong kepercayaan masyarakat terhadap BSI. 

"Kami optimistis dengan pertumbuhan kinerja BSI pada 2022. Adapun secara fundamental, pembiayaan yang sehat dan solid didukung dengan efisiensi biaya serta ekspansi dana murah. Hal itu menjadi kunci kinerja cemerlang BSI pada triwulan I-2022," kata Hery dalam paparan kinerja BSI triwulan I-2022 secara virtual, Kamis (28/4).

Tak hanya itu, Hery juga menyebut, kinclongnya kinerja BSI menjadi tambahan semangat BSI untuk memacu pula kinerja BSI di manca negara. Seperti diketahui, BSI telah membuka kantor cabang representatif di salah satu pusat keuangan syariah dunia, Dubai, Uni Emirat Arab, untuk memperluas pasar di Kawasan Timur Tengah.

Baca juga : Kuartal I-2022, BRI Sukses Kantongi Laba Rp 12,22 T Naik 78,13 Persen

Tercatat, kinerja positif ini disokong pembiayaan yang tumbuh dan sehat di semua segmen yaitu konsumer, korporasi, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), gadai emas hingga kartu pembiayaan serta pengembangan ragam dan inovasi digital melalui e-channel BSI. 

"Ini menjadi bukti masyarakat semakin tertarik untuk merasakan layanan perbankan syariah di semua segmen. Pertumbuhan ini pun menjadi suntikan semangat bagi BSI untuk memperluas pasar di tataran global, yaitu di Dubai,” jelas Hery

Adapun pada triwulan I-2022, BSI mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 177,51 triliun atau tumbuh 11,59 persen secara yoy, dengan komposisi yakni pembiayaan konsumer yang tumbuh 20,73 persen, pembiayaan mikro tumbuh 22,42 persen dan gadai emas tumbuh 8,96 persen. Capaian tersebut didukung pula pembiayaan sehat dengan rasio non performing financing (NPF) net sebesar 0,90 persen.

Hery menekankan, dengan kinerja yang terus tumbuh, BSI semakin siap menjadi 'Energi Baru Untuk Indonesia'. Sehingga, perbankan syariah diharapkan mampu menjadi prioritas dan kompetitif. Bukan hanya sebagai alternatif layanan perbankan yang dipilih masyarakat.

Baca juga : Triwulan I, Penerimaan Negara Dari Hulu Migas Tembus Rp 62 T

Ia mengatakan, BSI hadir dengan nilai-nilai syariah yang menjadi pondasi utama untuk membangun keberlanjutan ekonomi syariah. Pihaknya meyakini, hal inilah yang menjadi keunikan yang harus terus dibangun. Sehingga fungsi perbankan syariah dapat menjadi salah satu katalis penting, dalam fondasi pembangunan ekonomi bangsa.

Untuk mendukung visi besar tersebut BSI konsisten untuk terus memberikan penyaluran pembiayaan berkelanjutan. Per Maret 2022, BSI telah menyalurkan pembiayaan keuangan berkelanjutan sebesar Rp 48,25 triliun atau berkontribusi sekitar 27 persen dari total portofolio pembiayaan. 

Sementara itu, untuk perolehan dana pihak ketiga mencapai Rp 238,53 triliun tumbuh sekitar 16,07 persen yoy. Pencapaian ini merupakan hasil implementasi keseriusan BSI dalam menggarap dana murah, sebagai salah satu strategi yang konsisten dijalankan dalam memacu pertumbuhan. 

"Langkah ini terbukti mampu menjadikan Tabungan BSI menduduki posisi 5 di industri perbankan Tanah Air," ucap Hery.

Baca juga : Tahun Ini, Elnusa Bidik Laba Bersih Rp 200 Miliar

Dari sisi tabungan, BSI secara keseluruhan mencapai Rp 100,73 triliun atau tumbuh 15,48 persen. Sedangkan tabungan yang paling diminati masyarakat adalah Tabungan Wadiah, yakni tabungan yang tidak memberikan bagi hasil maupun biaya administrasi bulanan. Dari sisi bank, hal ini memberikan efek positif untuk meningkatkan efisiensi beban bagi hasil.

Selanjutnya, kinerja yang solid dan sehat juga ditunjukan dari pertumbuhan aset sebesar 15,73 persen secara yoy menjadi Rp 271,29 triliun. Adapun rasio kecukupan modal atau cash coverage BSI meningkat signifikan menjadi 150,09 persen Selain itu, BSI juga terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya dengan membaiknya biaya operasional (BOPO) menjadi 75,35 persen. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.