Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kementerian BUMN Genjot BSI Lakukan Korporasi Untuk Memperkuat Kinerja

Kamis, 19 Mei 2022 12:07 WIB
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (baju putih) saat peresmian BSI di Dubai, Uni Emirat Arab/Ist
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (baju putih) saat peresmian BSI di Dubai, Uni Emirat Arab/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah melalui Kementerian BUMN akan mendorong beberapa aksi korporasi bagi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) untuk memperkuat kinerja bank syariah terbesar di Indonesia tersebut.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo yang akrab disapa Tiko mengatakan, pemerintah saat ini sedang membicarakan struktur kepemilikan emiten berkode saham BRIS tersebut. 

Seperti diketahui, pemerintah akan memasukkan saham merah putih atau Saham Dwiwarna ke BSI.

Mengutip laman resmi BSI, komposisi pemegang saham perseroan saat ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 50,95 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebanyak 24,91 persen dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sejumlah 17,29 persen. Sisanya adalah DPLK BRI sekitar 1,83 persen, BNI Life Insurance 0,01 persen serta pemegang saham lain dengan kepemilikan kurang dari 5 persen. Termasuk publik yang baru sekitar 7,08 persen.

Menurut Tiko, BSI akan didorong untuk melakukan beberapa corporate action untuk memperkuat kinerja. Nantinya, Bank Mandiri akan meningkatkan kepemilikan jadi super majority

Baca juga : Taliban Bubarkan Komisi HAM, Hemat Keuangan Negara

“Pemerintah juga sudah bicara di media akan memberikan saham merah putih kepada BSI. Jadi selain anak usaha dari Bank Mandiri, BSI memang jadi anak BUMN yang memiliki saham merah putih,” ujar Tiko.

Pemerintah melalui Kementerian BUMN memiliki hak memberikan keputusan atas kebijakan strategis BSI di masa datang. 

Terkait perubahan struktur kepemilikan saham tersebut, Tiko menekankan akan dilakukan setelah aksi korporasi rights issue BSI senilai Rp 5 triliun, bahkan lebih. Langkah strategis tersebut rencananya akan dilaksanakan pada triwulan III-2022.  

Langkah-langkah strategis itu tak terlepas dari upaya Pemerintah Indonesia menjadi salah satu pemain utama dalam keuangan syariah global. Di mana BSI diposisikan sebagai tokoh sentral dari Tanah Air.

Sebelumnya, pada 13 Mei lalu BSI telah resmi membuka Representative Office BSI di Dubai, Uni Emirat Arab, sebagai realisasi program BUMN Go Global. 

Baca juga : Kementan Dorong Jeneponto Tingkatkan Indeks Pertanaman

Menurut Tiko, ini langkah awal menghubungkan perbankan dan keuangan Indonesia dengan pusat-pusat keuangan syariah dunia. Juga memperdalam penetrasi ekspor ke Afrika dan negara-negara Arab.

Pihaknya pun berharap, BSI mengoptimalkan potensi bisnis di Dubai. Yaitu menjadi jembatan penghubung antara Indonesia dan investor global, untuk menginvestasikan dana mereka pada proyek-proyek pemerintah seperti Ibu Kota Negara (IKN) Baru, proyek strategis BUMN, dan proyek infrastruktur, serta industri keuangan yang berkelanjutan di Tanah Air.

Tiko menjelaskan, ketika BSI masuk ke level global untuk menyasar pasar keuangan syariah internasional, maka perlu memiliki global partner. Tujuannya untuk mempercepat penetrasi bisnis.

Oleh karena itu, pihaknya berpikir, setelah rights issue, ada aksi korporasi lanjutan untuk mencari global partner bagi BSI. Bisa melalui akuisisi atau joint venture, di antaranya ke arah digital untuk melengkapi produk dan layanan bagi nasabah.

“Salah satunya di sini, kami juga mancari global partner yang akan masuk secara strategic untuk membantu juga mempercepat akses global syariah bank dari BSI. Ini jadi agenda, tapi belum bisa kami sampaikan lebih rinci karena BSI public company. Tapi step-nya seperti itu,” terang Tiko.

Baca juga : Kementan Siap Kembangkan Kampung Lengkeng Untuk Tingkatkan Daya Saing

Tiko menambahkan, sejumlah aksi korporasi tersebut dilakukan tak terlepas pula dari upaya mewujudkan misi BSI menjadi Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025. 

Dengan demikian, BSI menjadi instrumen utama bagi Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.■

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.