Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Percepat Era Elektrifikasi, Toyota Pilih Kolaborasi Ketimbang Persaingan

Jumat, 27 Mei 2022 13:02 WIB
Corporate Affairs Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam. (Foto: Ist)
Corporate Affairs Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menyambut era elektrifikasi, Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memilih mengedepankan kerja sama dengan berbagai pihak ketimbang persaingan. Apalagi pasar mobil listrik di Indonesia masih rendah.

“Kami ingin mengedepankan kerja sama ketimbang kompetisi, karena mobil listrik itu marketnya masih kecil sekali, bahkan di bawah 3 persen-1 persen. Justru kita harus bekerja sama dengan siapapun dalam rangka memperbesar populasi elektrifikasi,” kata Corporate Affairs Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam saat ditemui di Kampus Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Rabu (25/5).

Menurut Bob, Toyota saat ini telah melakukan kerja sama dengan beberapa merek Portugal. Toyota ikut serta dalam memproduksi bus listrik dengan menyediakan teknologi fuel cell.

Baca juga : Percepat Transformasi, Menkominfo Latih Masyarakat Keterampilan Digital

Bahkan, kata dia, sekarang teknologi hybrid juga sudah diberikan Toyota kepada siapapun yang ingin menggunakan. “Sekarang bagaimana kita membuatnya lebih efisien dan ekonomis sehingga terjangkau. Itu persoalan kita bersama,” tambah Bob.

Menurut Bob, ada salah satu faktor lain yang harus diperhatikan untuk mendorong percepatan era kendaraan listrik atau elektrifikasi di Indonesia. Salah satunya adalah soal supply chain. Jadi, jangan sampai sudah pakai baterai, supply chain-nya itu hanya dikuasai oleh segelintir pengusaha atau negara. 

“Sekarang otomotif bisa dibuat lebih dari 20 negara, tapi saat ini mobil listrik itu hanya dikuasai 5-6 negara. Ini juga kita harus perhatikan,” tutup dia.

Baca juga : Menteri Basuki Soroti Tata Kelola Organisasi Di Ditjen Perumahan

Sebelumnya, Bob mengatakan, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci Indonesia mencapai Net Zero Emission dan pengembangan ektrifikasi di Indonesia. Menurutnya, era elektrifikasi akan membutuhkan 50 keahlian baru. Nah, untuk memenuhi keahlian baru itu diperlukan SDM yang berkualitas. 

Toyota sendiri sudah mulai menyiapkan para SDM-nya memasuki era elektrifikasi ini. Mereka diberikan pelatihan mengenai elektrifikasi. “Untuk menjadi pemenang, kita tidak cukup hanya mengandalkan natural resources, tapi SDM juga,” ujarnya.

Pihaknya juga menggandeng kampus dan pemerintah menyiapkan elektrifikasi ini dengan melakukan riset. Nantinya hasil risetnya akan diserahkan kepada pemerintah. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.