Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Muluskan Proyek Hilirisasi Tambang

Pemerintah Disarankan Tambah Benefit Investasi

Minggu, 29 Mei 2022 07:30 WIB
Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi. (Foto: Istimewa).
Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Untuk memuluskan program hilirisasi hasil tambang, Pemerintah perlu mempertimbangkan menambahkan benefit untuk investor. Terutama, proyek strategis berskala besar.

Saran tersebut disampaikan pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi, merespons kebijakan larangan ekspor sejumlah komoditas tambang sekaligus mendorong realisasi pembangunan pabrik baterai di Tanah Air.

Menurutnya, peningkatan daya tarik investasi sangat dibutuhkan.

Baca juga : Peduli Pendidikan, Pegadaian Beri Beasiswa Anak-anak Pengurus Bank Sampah Binaan

“Misal dari sisi perizinannya, insentif baik fiskal maupun non fiskal. Hal ini tentu dapat meningkatkan daya tarik investasi,” kata Fahmy Rakyat Merdeka.

Apalagi, lanjutnya, hilirisasi membutuhkan investasi sangat besar.

Untuk ekosistem baterai, Fahmy mewanti-wanti Indonesia Battery Company (IBC) untuk mencari mitra berpengalaman, selain bermodal jumbo.

Baca juga : Dari Prambanan, Menkominfo Tunjukkan Semangat Presidensi G20 Indonesia

Untuk diketahui, IBC merupakan anak perusahaan dari Mind ID, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Pertamina (Persero) dan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam.

Sebelumnya, Direktur Utama Antam Nicholas D Kanter mengungkapkan, perusahaan patungan atau Joint Venture (JV) IBC dengan PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd (CBL) dari Korea, dan LG Energy Solution dari China, mundur dari target. Seperti diketahui pembentukan JV untuk mengelola nikel sebagai bahan baku baterai.

Sampai saat ini pembentukan JV tersebut masih dalam tahap pembahasan. Dan valuasi anak usaha yang akan dibentuk masih dalam diskusi serta kajian.

Baca juga : Toyota Luncurkan Fasilitas Pengembangan Dan Pembelajaran Mobil Listrik

“Semula memang Juni tahun ini JV tersebut resmi terbentuk. Hanya saja, karena masih dalam tahap pembahasan valuasi anak usaha maka target terbentuknya mundur,” ucapnya di Jakarta, Selasa (24/5).

Ia menilai, proyek ini bukan hanya strategis tetapi juga Pemerintah Disarankan Tambah Benefit Investasi Muluskan Proyek Hilirisasi Tambang Untuk memuluskan program hilirisasi hasil tambang, Pemerintah perlu mempertimbangkan menambahkan benefit untuk investor. Terutama, proyek strategis berskala besar. menjadi legacy karena Antam bekerja sama dengan dua pemain baterai terbesar dunia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.